Para pendukung Ha’iku Stairs tidak setuju akan penggusuran spot wisata tersebut. Menurut mereka, tangga itu merupakan bagian penting dari lanskap lokal.
Dalam sebuah editorial di Honolulu Star-Advertiser, Charless Burrows menulis, menggusur tangga sama dengan membatasi akses ke pantai-pantai lokal.
Baca juga:
“Bisakah Anda bayangkan jika kita secara permanen menutup pantai-pantai kita seperti Sandy Beach, Hanauma Bay, atau Pipeline karena masalah liabilitas?” tulisnya.
Perdebatan tentang apa yang perlu dilakukan terhadap tangga itu sudah terjadi selama beberapa dekade.
Setelah Perang Dunia II, Angkatan Laut AS menyerahkan pengelolaan stasiun radio kepada Penjaga Pantai AS (USCG).
Pada 1970-an, para pendaki dapat mengakses jalur itu dengan surat pernyataan yang ditandatangani USCG.
Popularitas Ha’iku Stairs yang kian hari makin mencuat juga beriringan dengan laporan tentang sampah, vandalisme, dan pelanggaran. Hal itu membuat pihak USCG membatasi akses ke sana secara permanen pada 1987.
Organisasi lokal seperti Friends of Haiku Stairs dan Kaneohe Neighborhood Board mencoba untuk membuat rencana yang mengelola akses ke sana. Namun, mereka tidak pernah berhasil.
Pada 2002, hampir 1 juta dollar AS dihabiskan untuk memperbaiki tangga itu dengan rencana untuk membukanya kembali.
Kendati demikian setelah bencana tanah longsor di Sacred Falls di North Shore yang menewaskan sembilan pendaki, rencana itu dibatalkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.