Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Makassar, Wisata Edukasi di Leang-Leang

Kompas.com - 24/09/2021, 09:40 WIB
Shalika Rahma Kencana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Makassar di Sulawesi Selatan merupakan kota dengan beragam tempat wisata. Kota ini populer dengan tempat wisata Pantai Losari.

Namun tak hanya wisata pantai saja, Makassar juga menawarkan wisata kuliner dan wisata sejarah yang tak kalah menarik.

Untuk informasi, pada tahun 2019, Kota Makassar masuk 10 besar kota metropolitan di Indonesia. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/8/2019), peringkat tersebut menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berdasarkan populasi dan luas wilayah.

Apabila berencana menjelajahi tempat-tempat wisata di kota ini, Kompas.com telah merangkum itinerary atau rencana perjalanan di Kota Makassar yang bisa dicoba:

Hari pertama

Nasi Kuning Riburane

Nasi Kuning Riburane, Kota Makassar Nasi Kuning Riburane, Kota Makassar

Nasi kuning yang cukup terkenal di Makassar adalah Nasi Kuning Riburane yang berlokasi di Jalan Riburane No.15, Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Dari pusat kota jaraknya sekitar 4 kilometer (km) dengan waktu tempuh 14 menit. Sedangkan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, jaraknya sekitar 19-22 km dengan durasi perjalanan hampir 40 menit. 

Warung makan ini sudah ada sejak tahun 1980-an dan menyajikan salah satu kuliner legendaris di Kota Makassar. Porsinya yang jumbo dengan berbagai pilihan lauk menjadi ciri khas nasi kuning di warung makan ini.

Pilihan lauk di antaranya adalah telur pindang rebus, paru goreng empuk, abon, dan sayur labu.

Meskipun harganya tergolong mahal, sekitar Rp 30.000 - Rp 59.000, namun isinya yang banyak sepadan dengan harganya. Nasi Kuning Riburane buka setiap hari pada pukul 07.00 - 13.00 Wita.

Baca juga: 4 Tempat Sarapan Terkenal di Makassar, dari Nasi Kuning sampai Pallubasa

Benteng Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam.Wikimedia Commons/Sanko Benteng Fort Rotterdam.

Benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo ini berlokasi di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Jaraknya hanya 650 meter dari Nasi Kuning Riburane dan memakan waktu perjalanan selama dua menit saja.

Bentuk Benteng Rotterdam menyerupai seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Menurut situs Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, bentuknya yang unik merupakan filosofi Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun lautan seperti penyu

Di bagian atas bangunan, wisatawan dapat menikmati pemandangan dari atas ke dalam kompleks Rotterdam. Selain itu, wisatawan juga dapat menyaksikan pemandangan ke arah laut karena lokasi benteng yang berada di tepi pantai barat Kota Makassar.

Di kompleks benteng terdapat Museum La Galigo yang menyimpan banyak referensi tentang sejarah Makassar dan daerah lain di Sulawesi Selatan. Wisatawan yang berkunjung dapat mengenal lebih dalam lagi mengenai sejarah kota ini.

Benteng Rotterdam buka setiap hari pada pukul 09.00 - 18.00 Wita. Untuk menjelajahi kawasan benteng ini, wisatawan dikenakan tiket seharga Rp 5.000 per orang.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Masjid 99 kubah

Masjid 99 Kubah, Kota Makassar Masjid 99 Kubah, Kota Makassar

Masjid unik ini berlokasi di Kawasan CPI, Kota Makassar. Jaraknya sekitar 4 km dari Benteng Rotterdam dengan waktu tempuh 15 menit.

Sesuai dengan namanya, masjid ini memiliki puluhan kubah yang ukurannya beragam. Mulai dari kubah yang kecil hingga besar menghiasi bagian atas masjid. Warna merah, oranye dan kuning mendominasi masjid ini.

Masjid ini dapat menampung sekitar 13.000 jemaah. Terdapat tiga bagian yang dapat digunakan untuk ibadah, salah satunya adalah pelataran suci yang dapat memuat 8.190 jemaah.

"Di masjid 99 Kubah wisatawan dapat menikmati sunset (matahari terbenam) di Kota Makassar sembari berfoto-foto dengan model anjungan yang cukup modern," ucap Tour Leader Makassar, Hermansyah Dj, saat diwawancara pada Rabu (22/09/21).

Masjid 99 Kubah buka setiap hari pada pukul 04.00 - 23.00 Wita. Wisatawan yang berkunjung tidak dipungut biaya, alias gratis.

Baca juga: Masjid 99 Kubah yang Didesain Ridwan Kamil Dibangun di Makassar

Pantai Losari

ILUSTRASI - Matahari terbenam di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. Foto diambil pada tahun Desember 2009.Shutterstock/Andreawan Tarigan ILUSTRASI - Matahari terbenam di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. Foto diambil pada tahun Desember 2009.

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Penghibur, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

Jaraknya hanya 1,7 km dari Masjid 99 Kubah dengan waktu tempuh tujuh menit.

Pantai ini memiliki beberapa anjungan yang dinamakan berdasarkan suku yang ada di Makassar, seperti Anjungan Bugis, Anjungan Toraja, hingga Anjungan Mandar. Setiap anjungan menampilkan ciri khas masing-masing suku.

Baca juga: Santap Pisang Epe di Tepi Pantai Losari, Ada Pilihan Topping Durian

Wisatawan juga dapat berburu foto di kawasan Pantai Losari. Latar foto utama pastinya adalah pemandangan laut yang indah, terutama saat matahari terbenam.

Kawasan ini juga memiliki sejumlah patung yang menggambarkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan yang dapat dijadikan obyek foto.

Meskipun pemandangan Masjid 99 Kubah dapat dilihat dari pantai ini, Pantai Losari juga memiliki masjid ikonik yaitu masjid terapung Amirul Mukminin.

Pantai Losari buka setiap hari selama 24 jam. Wisatawan yang berkunjung tidak dikenakan tiket masuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com