BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Eksplorasi Misool, Surga Dunia di Timur Indonesia

Kompas.com - 24/09/2021, 13:37 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Orang bilang tanah kita tanah surga.” Penggalan lirik lagu “Kolam Susu” yang ditenarkan grup musik lawas Koes Plus ini memang tepat menggambarkan keindahan Indonesia, termasuk Pulau Misool di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Misool merupakan salah satu dari empat pulau besar di Kepulauan Raja Ampat. Pulau ini berada di lepas pantai barat pulau utama Papua dan berbatasan langsung dengan Laut Seram yang menjadi jalur lalu lintas bagi banyak makhluk laut besar, termasuk paus.

Daratan Pulau Misool terdiri dari bukit, hutan lebat, dan rawa bakau. Di sisi timur dan barat pulau, terdapat labirin batu kapur yang menjorok ke laut biru.

Bukan itu saja, pulau seluas 2.034 kilometer (km) persegi ini merupakan rumah bagi situs budaya kuno. Sejumlah petroglif dapat ditemukan pada dinding gua di seluruh pulau yang rata-rata berusia sekitar 5.000 tahun.

Sementara, panorama bahari Pulau Misool dihiasi gugusan batu karst dengan ekosistem bawah laut yang terbilang masih lengkap. Hal ini dikarenakan Pulau Misool termasuk bagian dari segitiga karang dunia. Tak heran, aneka jenis ikan hias, penyu, pari dan karang dapat ditemukan.

Jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan, ditambah lanskap alam yang begitu menawan membuat Pulau Misool patut dijadikan sebagai destinasi liburan #DiIndonesiaAja saat situasi pandemi Covid-19 kembali kondusif.

Baca juga: Berandai-andai, seperti Apa Gaya Traveling Pascapandemi?

Untuk mencapai Pulau Misool, kamu harus menuju Kota Sorong terlebih dahulu dengan pesawat selama 4 jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kapal motor.

Perjalanan laut menuju pulau menghabiskan waktu 4-8 jam. Meski cukup lama, kamu seakan tak punya waktu untuk beristirahat sejenak. Pasalnya, di sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhkan pemandangan menakjubkan alam Misool yang terasa sayang untuk dilewatkan.

Setidaknya, ada lima spot menarik yang harus kamu kunjungi saat berada di Pulau Misool. Berikut rangkumannya.

Danau Lenmakana menjadi rumah bagi ubur-ubur tak bersengat.Indonesia Travel Danau Lenmakana menjadi rumah bagi ubur-ubur tak bersengat.

Danau Lenmakana

Kepulauan Raja Ampat amat terkenal akan pesona baharinya dengan eksistensi biota laut yang unik nan cantik. Salah satunya, ubur-ubur tak bersengat yang terdapat di Danau Lenmakana, Pulau Misool.

Dilansir dari berbagai sumber, posisi Danau Lenmakana yang terisolasi selama ribuan tahun membuat habitat ini kekurangan predator. Kondisi ini mengakibatkan ubur-ubur yang hidup di sana mengalami evolusi, yakni kehilangan sengat.

Adapun Danau Lenmakana berada di tengah laut dan terbilang cukup terpencil. Danaunya sendiri dikeliling bebatuan karst berukuran besar. Wisatawan harus menyiapkan stamina ekstra dan pakaian yang aman karena trek menuju ke sana terbilang ekstrem.

Baca juga: Menyingkap Pesona Mandalika, Surga Tersembunyi di Pulau Lombok

Selama perjalanan, wisatawan harus naik turun tebing curam. Potensi terpeleset pun mengintai sehingga sangat disarankan untuk menggunakan alas kaki khusus, seperti sepatu atau sandal gunung.

Namun, sesampainya di Danau Lenmakana, rasa letih hilang seketika. Rimbunnya pepohonan di sekitar danau ditambah suasana tenang dan damai akan menyegarkan tubuh serta pikiran. Kamu pun bisa langsung berenang atau snorkeling bersama ubur-ubur lucu di danau itu.

Danau Karawop.Indonesia Travel Danau Karawop.

Danau “Cinta” Karawapop

Spot selanjutnya yang wajib dikunjungi di Pulau Misool adalah Danau Karawapop. Posisinya meringkuk di balik lebatnya hutan pulau yang bernama serupa dengan danau.

Keunikan Danau Karawapop terletak pada bentuknya yang menyerupai hati atau love. Karena itu, masyarakat setempat dan pelancong yang pernah datang ke sana menjuluki Danau Karawapop sebagai danau cinta, telaga cinta, atau Love Lagoon (laguna cinta).

Agar bisa menyaksikan keunikan tersebut, kamu perlu mendaki ke puncak bukit terlebih dahulu. Pendakian memakan waktu kurang lebih 30 menit. Selain mesti mempersiapkan tenaga ekstra, kamu juga perlu berhati-hati karena trek menuju ke lokasi tersebut terbilang terjal dengan kemiringan hampir 90 derajat.

Baca juga: Asal-usul Raja Ampat, Legenda Tujuh Telur dan Tuah Keramat Empat Raja

Meski begitu, sesampainya di puncak bukit, rasa lelah akan terbayar lunas dengan suguhan keindahan alam Pulau Karawapop. Danaunya yang unik, pemandangan gugusan batu karst yang berdiri kokoh mengitari pulau, serta birunya Laut Seram bakal menghapus rasa letih saat mendaki puncak bukit.

Sementara, untuk mencapai Pulau Karawapop, wisatawan harus menempuh rute dari Pelabuhan Sorong ke Pelabuhan Yellu di Misool lebih dulu selama 4 jam dengan kapal motor ekspres. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki speedboat untuk sampai ke tujuan utama.

Pemandangan Pulau Misool dari Puncak Harfat.Indonesia Travel Pemandangan Pulau Misool dari Puncak Harfat.

Puncak Harfat

Keelokan alam Kepulauan Raja Ampat, termasuk Misool, juga dapat dinikmati dari Puncak Harfat. Lokasinya berada tak jauh dari Pulau Karawapop.

Harfat sendiri merupakan akronim dari nama dua tokoh masyarakat setempat, yakni Harun Sapua dan Fatma. Keduanya adalah pemilik penginapan Harfat Jaya yang berlokasi di Kampung Harapan Jaya. Selain itu, mereka juga merupakan penemu Puncak Harfat.

Untuk menggapai puncak, kamu perlu mendaki selama kurang lebih 30 menit dengan trek yang terbilang curam. Sesampainya di atas, kamu bisa menyaksikan eksotisme perairan pirus Pulau Misool dan beragam flora unik. Salah satunya, pitcher alias kantung semar.

Puncak Harfat begitu tersohor di kalangan pelancong domestik dan asing. Oleh masyarakat setempat, puncak ini disebut Dapunlol.

Baca juga: Jadi Salah Satu Surga Destinasi #DiIndonesiaAja, Berikut 5 Hal yang Dirindukan Wisatawan Saat Traveling ke Bali

Panorama Pantai Namlol.Indonesia Travel Panorama Pantai Namlol.

Pantai Namlol

Usai dari Puncak Harfat, cobalah bertandang ke Pantai Namlol. Selain menarik dari segi lanskap alam, pantai ini juga unik karena terdapat laguna yang terlihat jelas dari bibir pantai.

Berkat laguna itu, Pantai Namlol dijuluki sebagai The Pond of the Sea. Sebagai informasi, warna biru tua di antara biru lainnya menandakan bahwa laguna tersebut cukup dalam.

Snorkeling menjadi aktivitas yang bisa dilakukan di Pantai Namlol. Pasalnya, perairan di sana tergolong dangkal dengan arus air yang terbilang tenang.

Baca juga: Surga Tersembunyi, Ini 5 Pantai di Likupang yang Wajib Kamu Kunjungi

Suasana di Laguna Balbulol dihiasi batuan karst raksasa menyerupai pohon Natal. Indonesia Travel Suasana di Laguna Balbulol dihiasi batuan karst raksasa menyerupai pohon Natal.

Laguna Balbulol

Sebelum mengakhiri perjalanan di Misool, luangkan waktu untuk menyaksikan keindahan Laguna Balbulol. Di sana, kamu akan disuguhi pemandangan bebatuan karst menyerupai pohon Natal. Kehadiran batu-batu itu semakin mempercantik perairan pirus khas Raja Ampat.

Balbulol sendiri berasal dari kata “balbul” yang berarti sejenis gurita dan “lol” yang berarti banyak. Menurut kepercayaan setempat, terdapat banyak gurita hidup di bawah perairan Laguna Balbulol.

Perairan Laguna Balbulol terbagi menjadi laut dalam dan dangkal. Namun, arusnya terbilang tenang sehingga kamu bisa berenang atau snorkeling untuk menyaksikan ikan-ikan cantik dan terumbu karang yang menarik.

Itulah lima spot menarik yang wajib dikunjungi saat berada di Pulau Misool, Raja Ampat. Saat situasi pandemi mereda dan kamu berkesempatan pergi ke sana, jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) 6M yang berlaku.

Baca juga: 7 Spot Menarik untuk Menikmati Keindahan Danau Toba

Prokes 6M meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Pastikan juga kamu sudah mengikuti program vaksinasi. Selain dapat melindungi diri dan orang terdekat dari Covid-19, vaksinasi juga menjadi syarat utama untuk bepergian di Indonesia.

Selain punya pemandangan yang menakjubkan, Papua kaya akan kerajinan ekonomi kreatif (ekraf) berkualitas, mulai dari kriya, fesyen, hingga kuliner.

Saat kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Papua Barat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau wisatawan untuk membeli produk ekraf lokal hasil karya pace dan mace—panggilan untuk pria dan wanita di Papua. Dengan begitu, perekonomian masyarakat setempat bisa terbantu.

Baca juga: Sebelum Dibuka, Cari Tahu Ragam Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung ke 10 Destinasi Ini

“Dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON), saya juga ingin mengajak secara khusus para atlet untuk bisa menikmati keindahan alam Papua serta keramahan pace dan mace. Selain itu, belilah produk kreatif lokal dan kerajinan tangan sebagai suvenir untuk keluarga di rumah,” ajak Sandi.

Namun, bila ingin segera memiliki produk ekraf Papua, kamu bisa membeli secara online melalui platform #BeliKreatifLokal milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di tautan ini.

Sebagai informasi, Kemenparekraf tengah menggelar program berhadiah Pesona Punya Kuis (PUKIS) dengan total hadiah senilai jutaan rupiah.

Adapun peserta yang ingin mengikuti kuis tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu menjawab satu pertanyaan yang diberikan melalui akun Instagram @pesonaid_travel dan tag tiga orang teman.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com