Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Sikidang 2021, Jembatan Kayu Instagramable sampai Keluhan Wisatawan

Kompas.com - 25/09/2021, 13:57 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Salah satu tempat wisata unggulan di Dataran Tinggi Dieng adalah Kawah Sikidang.

Meski merupakan kawah gunung berapi, Kawah Sikidang tidaklah berbahaya dan malah dijadikan tempat wisata.

Bahkan pengunjung dapat berada di samping kawahnya yang berwarna kehijauan dan mengeluarkan asap putih.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kawah Sikidang Dieng Tahun 2021, Gratis ke Candi Arjuna

Kompas.com sempat berkunjung ke Kawah Sikidang pada Jumat (24/9/2021). Dan beginilah gambaran wisata Kawah Sikidang.

Jembatan kayu instagramable Kawah Sikidang

Sebelum ke Kawah Sikidang, Kompas.com terlebih dahulu mengunjungi Candi Arjuna. Ternyata, tiket masuk Candi Arjuna sebesar Rp 20.000 juga bisa digunakan untuk masuk Kawah Sikidang.

Selain tidak perlu membeli tiket lagi, tidak ada pula pemeriksaan sertivikat vaksin. Pemeriksaan sudah dilakukan di Candi Arjuna. Jika bisa berkunjung ke Candi Arjuna, maka wisatawan dipastikan bisa berkunjung ke Kawah Sikidang, begitu pula sebaliknya.

Baca juga: 4 Wisata Sekitar Kawah Sikidang Dieng, Ada Embun Upas di Candi Arjuna

Begitu masuk kawasan Kawah Sikidang, Kompas.com dibuat terpana dengan jembatan kayu yang menjadi akses wisatawan untuk mengelilingi tempat wisata ini.

Jembatan kayu di Kawah Sikidang Dieng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan kayu di Kawah Sikidang Dieng.

Kunjungan Kompas.com terakhir ke Kawah Sikidang adalah Agustus 2019. Saat itu, belum ada jembatan kayu, sehingga wisatawan harus berjalan di jalan setapak untuk menuju kawah utama.

Sekarang dengan adanya jembatan kayu, wisatawan tinggal mengikutinya saja untuk sampai di kawah utama.

Selain memudahkan perjalanan wisatawan, jembatan kayu itu juga instagramable. Banyak wisatawan berfoto di jembatan kayu dengan latar belakang kawah utama yang mengeluarkan asap.

Baca juga: Kawah Sikidang Dieng Akan Buka Wisata Malam

Terus mengikuti jalan utama, perjalanan sampai juga di kawah utama atau Kawah Telur Rebus. Kawah ini mengeluarkan asap putih dengan bau belerang yang menyengat.

Pengunjung hanya bisa mengamati kawah itu dari jembatan kayu dan tidak diperkenankan melompati pagar pembatas untuk alasan keamanan.

Kawah Sikidang Dieng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawah Sikidang Dieng.

Meski asapnya cukup pekat, tampak pula air kawah utama yang berwarna kehijauan dan terlihat mendidih.

Usai puas menyaksikan kawah utama, perjalanan dilanjutkan dengan mengikuti jembatan kayu. Kali ini, jalan mengarah menuju pintu keluar.

Sebelum ada jembatan kayu, pengunjung bisa menjelajah kawasan Kawah Sikidang lebih jauh, seperti naik ke salah satu bukit. Namun, kini area jelajah wisatawan hanya sebatas di jembatan kayu saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com