Backpacker dilarang wisata ke Bali?
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga mengungkapkan, target total nilai devisa pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2022 adalah 0,47 - 1,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 6,7 - 24,2 triliun.
Menurutnya, strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah strategi berkualitas dan berkelanjutan, yakni membidik wisatawan yang tinggalnya lebih lama dan pengeluarannya lebih besar.
"Nah banyak pertanyaan, apakah kita tertutup untuk backpacker? Saya bilang ini agak misleading (menyesatkan) karena sebagian dari para wisatawan ini kalau travel pakai backpack. Mereka ini bisa disebut digital nomads. Nah ini juga berkualitas karena berdampak pada lingkungan yang positif dan mereka juga menciptakan dampak yang positif pada planet, people," jelasnya.
Kendati demikian, ia tidak menerangkan sisi dampak positif pada lingkungan dan planet tersebut.
Baca juga:
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (30/3/2021), digital nomad adalah seseorang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Tren tersebut bisa diterapkan di Bali.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Sabtu (18/9/2021), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menyaring wisman yang akan berkunjung ke Bali, seperti wisatawan backpacker.
Di sela-sela kunjungannya ke Banyuwangi, Sandiaga memberi klarifikasi atas pernyataan tersebut. Ia mengatakan, yang dimaksud oleh Luhut adalah wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.