Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Minta Glow Kebun Raya Bogor Dikaji Pakar, Ini Tanggapan Pengelola

Kompas.com - 29/09/2021, 17:05 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Direktur PT Mitra Natura Raya, Michael Bayu A. Sumarijanto, menanggapi permintaan Wali Kota Bogor Bima Arya agar program wisata GLOW Kebun Raya dikaji lebih mendalam. 

Untuk informasi, GLOW Kebun Raya adalah sebuah program yang mengajak wisatawan untuk menjelajahi Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, di malam hari. Program tersebut juga dilengkapi instalasi lampu dan proyeksi visual sebagai salah satu daya tariknya. 

Baca juga:

Sebelumnya dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (29/9/2021), bahwa Bima meminta pengkajian lantaran adanya surat terbuka dari lima kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang keberatan akan pengoperasian program wisata tersebut.

Menurut mereka, program wisata tersebut dikhawatirkan akan mengganggu habitat dan ekosistem tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor.

Telah melibatkan LIPI sejak awal

Ecodome, salah satu zona di Glow Kebun Raya.Dok. Glow Kebun Raya Ecodome, salah satu zona di Glow Kebun Raya.

Dalam penyampaiannya kepada Kompas.com, Rabu, Bayu mengungkapkan bahwa pihaknya telah bergandengan tangan dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sejak tahun 2020.

"Dari awal itu, waktu kita mencetuskan ide GLOW ini, bahkan ini sudah dibicarakan dari Januari 2020. Ide tentang GLOW ini disambut sangat baik oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), pada saat itu masih LIPI, dan kami diberikan persetujuannya oleh mereka dan diberikan izinnya tentunya dengan arahan-arahan dari pihak LIPI," jelas Bayu.

Ia pun menjelaskan beberapa proses yang dilalui, mulai dari konsep hingga pengecekkan. 

"Kita ajukan dulu konsepnya, lalu kita ambil dulu produk-produk yang akan kita gunakan. Kita pastikan aman semua. Lalu mulai ke instalasi. Pada saat mulai instalasi, barulah peneliti itu masuk bersama-sama kita melakukan pengecekan berkala dan kajian-kajian berkala di lapangan. Itu masih berlangsung," terangnya. 

Baca juga:

Sementara itu, menurutnya GLOW Kebun Raya berisi pesan-pesan konservasi lantaran terdapat beberapa hal yang ingin ditunjukkan melalui program wisata itu. 

Hal-hal yang dimaksud, di antaranya peran penting tanaman dalam kehidupan kita, sejarah Kebun Raya, alasan mengapa manusia perlu menjaga tanaman, dan pentingnya peran Kebun Raya sebagai benteng terakhir ketika tanaman-tanaman di Indonesia mulai berguguran akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan. 

Terkait perlengkapan yang dipakai, ia menambahkan bahwa perlengkapan tersebut sudah terdaftar sebagai perlengkapan yang ramah lingkungan.

"Ramah terhadap tanaman, wattage-nya diatur, gelombangnya diatur, dan itu sudah kita presentasikan kepada BRIN dan sudah mendapat persetujuan dari mereka juga," katanya.

Tidak hanya itu, pembangunan yang dilakukan untuk GLOW Kebun Raya juga bersifat sementara. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com