Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Sambut Pariwisata Era Baru, Menparekraf Minta Pelaku Wisata Beradaptasi

Kompas.com - 30/09/2021, 10:27 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk menyongsong akselerasi digital dalam sektor parekraf.

Pada pelatihan tersebut, pemerintah fokus pada peningkatan keterampilan, mulai dari membangun branding di dunia digital, mengembangkan pemasaran secara digital, hingga mendatangkan penjualan online.

Selain digitalisasi, Sandi mengatakan, tren pariwisata pascapandemi mengarah pada normalize, customize, localized, dan personalize smaller in size.

Ia menambahkan, tren pariwisata era baru juga mengedepankan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf mulai mendorong agar destinasi wisata dapat mengimplementasikan dan mematuhi konsep environmental, social, dan governance (ESG). Salah satu realisasi dari ESG adalah menggenjot pariwisata berbasis alam terbuka. Contohnya dengan optimalisasi potensi desa wisata,” jelas Sandi.

Adapun salah satu cara yang dijalankan pemerintah untuk mengembangkan potensi desa wisata adalah dengan mengadakan ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021
Ajang ini berhasil mendapat sambutan yang luar biasa dari para pengembang desa wisata yang ada di seluruh Indonesia.

Baca juga: Wayang Ental, Wayang Kontemporer yang Terinspirasi Wayang Jepang

Menyambut Pariwisata Era Baru

Upaya pemerintah dalam mengembangkan strategi pariwisata era baru berhasil mendapatkan respons positif dari para pelaku parekraf.

Salah satunya berasal dari pelaku parekraf yang ada di Bali. Saat ini, mereka tengah berupaya untuk mengoptimalisasi sektor wisata di berbagai sisi.

Selain itu, untuk menunjang protokol kesehatan, mereka juga menjalankan program vaksinasi sesuai anjuran pemerintah.

Saat ini, proses vaksinasi yang diberikan terhadap masyarakat Bali telah mencapai 70 persen.

Tak hanya itu, keseriusan mereka dalam menyambut pariwisata era baru juga ditunjukkan dengan maraknya pelaku pariwisata yang tengah mempersiapkan sertifikasi CHSE.

Seperti diketahui, sertifikasi CHSE berperan penting untuk mengembalikan kembali kepercayaan wisatawan.

Pasalnya, sertifikat tersebut mampu memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Bentuk kesiapan lain yang ditunjukan oleh para pelaku parekraf adalah mempermudah wisatawan dalam mengakses akomodasi wisata, seperti proses pemesanan tiket, pemesanan hotel, dan proses pembayaran yang dilakukan dengan metode cashless environment atau pembayaran digital melalui smartphone.

Selain itu, untuk pelaku industri perhotelan, mereka tengah didorong untuk mengembangkan strategi baru akomodasi wisata di tengah pandemi, mulai dari pivoting, positioning, dan contactless experience.

Dengan segala kesiapan yang tengah dilakukan para pelaku parekraf tersebut, Kemenparekraf berharap para pelaku parekraf dapat memberikan kenyaman dan keamanan bagi wisatawan saat berlibur.

Dengan begitu, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dapat bangkit kembali dari keterpurukan dan menjadi lokomotif dalam kebangkitan ekonomi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com