Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mano Beach House, Satu-satunya Beach Club di Seminyak yang Dimiliki Orang Bali

Kompas.com - 30/09/2021, 13:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Saat berbicara tentang beach club di Bali, sebagian orang mungkin akan mengira bahwa umumnya tempat bersantai di tepi pantai tersebut dimiliki orang asing.

Kendati demikian, ada satu beach club di Seminyak bernama Mano Beach House yang dimiliki orang Bali asli dan seluruh stafnya merupakan orang Indonesia.

Pemilik Mano Beach House Wayan Surya Winata mengatakan, dulunya beach club di tepi Pantai Petitenget ini hanya warung biasa yang terletak di antah berantah.

“Saya bersahabat dengan founding father-nya yang memiliki jiwa klasik tentang sebuah makanan. Awalnya dibuka sebagai warung 15 tahun yang lalu,” ungkap dia kepada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Baca juga:

Wayan melanjutkan, sahabatnya yang merupakan orang asli Petitenget dan sekarang beralih menjadi tokoh agama, berjuang saat membangun usaha tersebut.

“Saya bergabung saat ada kompetisi yang sengit. Para ekspatriat, orang asing, membuka bisnis di sana. Kita duduk bareng untuk membangun Mano,” ujar dia.

Meski bersaing dengan orang asing, Wayan mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir dan malah percaya diri dengan jiwa lokal yang bekerja di Mano Beach House.

Sebab, menurutnya orang Indonesia terkenal akan talentanya dalam bidang kreativitas dan layanan dalam sektor kuliner.

“Mano Beach House itu tempat nasional, satu-satunya merah putih di sana. Beach club dan (usaha) food and beverage di Bali semua (dimiliki) orang asing atau minimal punya partner orang Indonesia. Atau General Manager (GM)-nya orang asing,” ungkapnya.

Perjuangan warga lokal di antara pesaing asing

Wayan mengungkapkan bahwa pihaknya terus berjuang untuk membuktikan bahwa beach club “merah putih” ini bisa bersaing di antara usaha-usaha orang asing di sana.

Mano Beach House di Seminyak, Bali.dok. Mano Beach House Mano Beach House di Seminyak, Bali.

Sebab, pihaknya ingin menjaga nuansa autentik khas Indonesia, terlebih Bali pada beach house tersebut untuk memberi kesan yang berbeda kepada tamu.

“Dulu tempat yang menjadi pilihan itu beach house yang dimiliki ekspatriat, atau GM-nya bule, atau ada andil dari bule. Kami berjuang dengan warga lokal semua. Kami konsentrasi pada kuliner autentik dan pekerja Indonesia,” jelas dia.

Dirinya melanjutkan, pihaknya menghormati siapa pun yang ingin berbisnis di Bali termasuk warga asing. Sebab, lanjutnya, itu merupakan hal yang wajar terjadi dalam kehidupan.

Baca juga:

Kendati demikian, pihak Wayan tidak berdiam diri dan terus bekerja sama dengan petani, peternak, pelayan, dan pihak lain yang juga warga Indonesia untuk tetap bertahan.

“Kami tidak mau latah dengan yang ramai, gede, dan hits. Kami coba cari, apa sih di Bali yang tidak hadir? Kami upayakan produk Mano itu benar, tidak ingin latah menjadi tempat untuk mabuk dan pesta sampai pagi,” ujar Wayan.

Selain pemilik dan pekerjanya yang benar-benar orang Indonesia, arsitek Mano Beach House pun merupakan orang Bali.

Meski demikian, Wayan tidak menampik bahwa desain interior beach club itu memiliki sentuhan luar negeri dan merupakan hasil dari diskusi dengan orang asing.

“Bagaimana pun kita butuh diskusi dengan orang asing. Mayoritas pekerja tetap orang Indonesia, tapi sentuhan interior ada sedikit dari luar negeri karena kami menyambut semua pengunjung, baik itu lokal maupun internasional,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com