Jika masih belum puas hanya dengan belajar seputar kopi, pihak desa wisata juga menyediakan beragam produk berbahan dasar kopi.
Beberapa produk yang dapat diperoleh di sana adalah parfum kopi, hand sanitier kopi, hingga lukisan dari ampas kopi.
Sementara untuk daun kopi, masyarakat memanfaatkannya untuk membuat produk eco print berupa tote bag, hijab, pakaian, dan kain.
Baca juga:
Dalam kunjungannya, Sandiaga sempat memborong 600 buah tote bag yang dibuat oleh masyarakat difabel Kampung Rigis Jaya.
Nantinya, tote bag ini akan dibagikan kepada para tamu kenegaraan dalam acara G-20 yang akan diselenggarakan di Bali.
“Eco print ini produknya ramah lingkungan. Untuk itu, saya pesan 600 tas untuk suvenir bagi para tamu kita di G-20. Ini akan membuka peluang kerja bagi teman-teman penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Produk ekonomi kreatif lain yang terbuat dari bahan-bahan non-kopi dan bisa dibeli adalah pempek, tekwan, bakso bakar, es buah, madu, keripik pisang, keripik tempe, keripik pare, kerupuk nila, kue getuk, dan dodol.
Masing-masing budaya di Indonesia memiliki warisan turun temurun yang masih ada hingga kini. Warisan tersebut ada dalam bentuk bermacam-macam, misalnya aturan adat atau motif kain.
Di Desa Wisata Rigis Jaya, ada warisan leluhur Lampung Barat yang masih terjaga hingga kini yaitu kain motif Cilugam.
Baca juga:
Biasanya, kain ini digunakan untuk pesta adat. Motif Cilugam memiliki perpaduan antara warna hitam, putih, dan oranye.
Selain warisah leluhur yang bisa dilihat, wisatawan juga bisa belajar kebudayaan lokal saat berkunjung ke desa wisata ini.
Misalnya seputar arak-arakan dan tari sembah batik yang merupakan simbol penghormatan untuk para raja dan tamu istimewa.
Ada juga kesenian khas, seperti tari sekura atau tari topeng, dan gamolan pheking yang mirip dengan gamelan Jawa. Bedanya, gamolan pheking terbuat dari bambu.
Jika merasa bahwa berwisata selama satu hari di Kampung Rigis Jaya masih kurang memuaskan, kamu bisa memperpanjang durasi kunjungan.
Pengunjung tidak perlu khawatir karena desa wisata ini memiliki homestay yang menyatu dengan rumah warga. Satu homestay terdiri dari satu hingga dua kamar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.