Tak jauh dari sumur maut, terdapat sebuah rumah kecil yang dikenal dengan nama Rumah Penyiksaan.
Serambi bangunan tersebut digunakan oleh kelompok G30S sebagai tempat penyekapan dan penyiksaan terhadap para tokoh TNI waktu itu.
Baca juga: Peristiwa G30S, Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?
Rumah itu awalnya dimiliki olah seorang simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) bernama Bambang Harjono, dan dulunya berfungsi sebagai Sekolah Rakyat.
Akan tetapi, sejak diserahkan pada PKI, bangunan tersebut kemudian beralih fungsi.
Kini pengunjung dapat menyaksikan diorama yang menggambarkan penyiksaan terhadap perwira TNI di dalam bangunan tersebut.
Baca juga: Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia yang Dikaitkan dengan Aksi G30S
Diorama itu kabarnya dibuat berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaaan (BAP) para pelaku penyiksaan dan pembunuhan dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub).
Selain itu, diorama juga dibuat berdasarkan kesaksian Sukitman.
Pos Komando merupakan sebuah bangunan yang dulunya digunakan Letkol Untung mempersipkan penculikan terhadap tujuh Jenderal TNI AD. Bangunan ini terletak tak jauh dari rumah penyiksaan.
Bangunan berukuran kecil tersebut sebelumnya merupakan rumah milik warga Lubang Buaya bernama Sueb.
Baca juga: Pulau Buru, Lokasi Pengasingan Tapol G30S
Pos Komando ini masih dijaga keasliannya, termasuk barang-barang yang ada di dalamnya.
Pihak pengelola museum berupaya merawat lemari, meja, kursi, tempat tidur, mesin jahit, bufet, dan kamar depan yang sudah ada sejak peristiwa G30S terjadi.
Pengunjung juga dapat menjumpai beberapa bangunan lain, salah satunya dapur umum yang digunakan oleh kelompok G30S untuk mengolah makanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.