Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 30/09/2022, 07:03 WIB

Rumah Penyiksaan

Tak jauh dari sumur maut, terdapat sebuah rumah kecil yang dikenal dengan nama Rumah Penyiksaan.

Serambi bangunan tersebut digunakan oleh kelompok G30S sebagai tempat penyekapan dan penyiksaan terhadap para tokoh TNI waktu itu.

Baca juga: Peristiwa G30S, Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?

Rumah itu awalnya dimiliki olah seorang simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) bernama Bambang Harjono, dan dulunya berfungsi sebagai Sekolah Rakyat.

Akan tetapi, sejak diserahkan pada PKI, bangunan tersebut kemudian beralih fungsi.

Kini pengunjung dapat menyaksikan diorama yang menggambarkan penyiksaan terhadap perwira TNI di dalam bangunan tersebut.

Baca juga: Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia yang Dikaitkan dengan Aksi G30S

Diorama itu kabarnya dibuat berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaaan (BAP) para pelaku penyiksaan dan pembunuhan dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub).

Selain itu, diorama juga dibuat berdasarkan kesaksian Sukitman.

Pos Komando

Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, di dekat sumur maut yang dijadikan tempat pembuangan mayat para perwira tinggi TNI AD korban pembunuhan pada awal Oktober 1965. Pelaku pembunuhan adalah prajurit-prajurit TNI AD menyusul peristiwa G30S yang terus menjadi kontroversi hingga sekarang. Setiap tahun di depan monumen tersebut dilaksanakan upacara bendera Hari Kesaktian Pancasila.KOMPAS/KARTONO RYADI Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, di dekat sumur maut yang dijadikan tempat pembuangan mayat para perwira tinggi TNI AD korban pembunuhan pada awal Oktober 1965. Pelaku pembunuhan adalah prajurit-prajurit TNI AD menyusul peristiwa G30S yang terus menjadi kontroversi hingga sekarang. Setiap tahun di depan monumen tersebut dilaksanakan upacara bendera Hari Kesaktian Pancasila.

Pos Komando merupakan sebuah bangunan yang dulunya digunakan Letkol Untung mempersipkan penculikan terhadap tujuh Jenderal TNI AD. Bangunan ini terletak tak jauh dari rumah penyiksaan.

Bangunan berukuran kecil tersebut sebelumnya merupakan rumah milik warga Lubang Buaya bernama Sueb.

Baca juga: Pulau Buru, Lokasi Pengasingan Tapol G30S

Pos Komando ini masih dijaga keasliannya, termasuk barang-barang yang ada di dalamnya.

Pihak pengelola museum berupaya merawat lemari, meja, kursi, tempat tidur, mesin jahit, bufet, dan kamar depan yang sudah ada sejak peristiwa G30S terjadi.

Pengunjung juga dapat menjumpai beberapa bangunan lain, salah satunya dapur umum yang digunakan oleh kelompok G30S untuk mengolah makanan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Kemdikbud


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Jalan Jalan
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Travel Update
Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Travel Update
Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

Travel Tips
8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

Jalan Jalan
Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Travel Update
Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Travel Tips
AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+