Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pormesa na Sampuludua, Zodiak Batak yang Ditentukan dengan Kalender Batak

Kompas.com - 01/10/2021, 15:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

“Nampaknya (Almanak Batak) dapat berubah, mengingat jadwal penyewaan gedung pernikahan yang padat. Almanak Batak mengenal 30 hari dengan perhitungan mulai dari terbitnya matahari, dan terbenamnya matahari.

Meski begitu, dalam buku Parhalaan Dalam Masyarakat Batak karya Pelawi, dkk (1992:46), dikatakan bahwa Parhalaan juga digunakan untuk mengetahui zodiak seseorang.

Dalam zodiak Batak yang diketahui lewat Parhalaan, seseorang juga dapat mengetahui beberapa hal, termasuk cara lahirnya seorang anak, panjang atau pendeknya usia, kematian, kemalangan, serta apakah seseorang akan menjadi janda atau duda di masa depan.

Sebagai contoh jika seorang anak lahir pada bulan satu atau Sipaha Sada, bintangnya adalah Mesa atau Aries. Dalam buku itu disebutkan, anak itu termasuk angin puting yang hidupnya akan sengsara di kemudian hari.

Baca juga:

Sementara anak yang lahir pada bulan dua, zodiaknya adalah Morsoba. Seseorang yang lahir dengan bintang itu akan menjadi peramal pada kemudian hari.

Mengutip Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan karya Mangisi Sahal Edison Simorangkir, dkk terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2015), penggunaan Parhalaan dikatakan sudah tidak terlalu relevan.

Dalam Simorangkir, dkk (2015:58), dikatakan bahwa memecahkan permasalahan kehidupan dengan memeriksa Parhalaan sudah tidak digunakan oleh masyarakat Batak Kristiani.

Menurut buku itu, masyarakat Batak Kristiani percaya bahwa Allah Bapa, Anak-Nya, serta Roh Kudus memberi dan mengaruniai kehidupan yang makin baik untuk umatnya.

Kepercayaan suku Batak terhadap ilmu perbintangan

Gunin mengungkapkan, kepercayaan dan pengetahuan yang mendalam soal ilmu perbintangan hanya diketahui oleh para nenek moyang.

“Zodiak ini pada umumnya masyarakat Batak mungkin enggak mengerti. Ada efek saling berbaur, malah cenderung jatuhnya lebih paham ke zodiak sekarang (zodiak Yunani atau Barat),” jelasnya.

Senada dengan Gunin, Sri juga tidak menampik bahwa mayoritas suku Batak, terlebih yang tinggal di perkotaan, sudah kurang mengetahui dengan baik seputar zodiak Batak.

“Perlu ada upaya untuk mengenalkan kembali zodiak Batak kepada generasi muda tentang pengetahuan perbintangan nenek moyang mereka,” ujar dia.

Terkait melihat karakter seseorang berdasarkan zodiak Batak, menurut Sri hal itu bisa saja dilakukan. Kendati demikian, karakter seseorang juga ditentukan oleh faktor lain.

Misalnya adalah pola asuh saat mereka masih anak-anak, pendidikan yang dijalani, kelompok teman-teman, serta lingkungan sosial dan budaya tempat seseorang dibesarkan.

Buku Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan karya Simorangkir, dkk yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, bisa dibeli di Gramedia.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com