“Nampaknya (Almanak Batak) dapat berubah, mengingat jadwal penyewaan gedung pernikahan yang padat. Almanak Batak mengenal 30 hari dengan perhitungan mulai dari terbitnya matahari, dan terbenamnya matahari.
Meski begitu, dalam buku Parhalaan Dalam Masyarakat Batak karya Pelawi, dkk (1992:46), dikatakan bahwa Parhalaan juga digunakan untuk mengetahui zodiak seseorang.
Dalam zodiak Batak yang diketahui lewat Parhalaan, seseorang juga dapat mengetahui beberapa hal, termasuk cara lahirnya seorang anak, panjang atau pendeknya usia, kematian, kemalangan, serta apakah seseorang akan menjadi janda atau duda di masa depan.
Sebagai contoh jika seorang anak lahir pada bulan satu atau Sipaha Sada, bintangnya adalah Mesa atau Aries. Dalam buku itu disebutkan, anak itu termasuk angin puting yang hidupnya akan sengsara di kemudian hari.
Baca juga:
Sementara anak yang lahir pada bulan dua, zodiaknya adalah Morsoba. Seseorang yang lahir dengan bintang itu akan menjadi peramal pada kemudian hari.
Mengutip Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan karya Mangisi Sahal Edison Simorangkir, dkk terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2015), penggunaan Parhalaan dikatakan sudah tidak terlalu relevan.
Dalam Simorangkir, dkk (2015:58), dikatakan bahwa memecahkan permasalahan kehidupan dengan memeriksa Parhalaan sudah tidak digunakan oleh masyarakat Batak Kristiani.
Menurut buku itu, masyarakat Batak Kristiani percaya bahwa Allah Bapa, Anak-Nya, serta Roh Kudus memberi dan mengaruniai kehidupan yang makin baik untuk umatnya.
Gunin mengungkapkan, kepercayaan dan pengetahuan yang mendalam soal ilmu perbintangan hanya diketahui oleh para nenek moyang.
“Zodiak ini pada umumnya masyarakat Batak mungkin enggak mengerti. Ada efek saling berbaur, malah cenderung jatuhnya lebih paham ke zodiak sekarang (zodiak Yunani atau Barat),” jelasnya.
Senada dengan Gunin, Sri juga tidak menampik bahwa mayoritas suku Batak, terlebih yang tinggal di perkotaan, sudah kurang mengetahui dengan baik seputar zodiak Batak.
“Perlu ada upaya untuk mengenalkan kembali zodiak Batak kepada generasi muda tentang pengetahuan perbintangan nenek moyang mereka,” ujar dia.
Terkait melihat karakter seseorang berdasarkan zodiak Batak, menurut Sri hal itu bisa saja dilakukan. Kendati demikian, karakter seseorang juga ditentukan oleh faktor lain.
Misalnya adalah pola asuh saat mereka masih anak-anak, pendidikan yang dijalani, kelompok teman-teman, serta lingkungan sosial dan budaya tempat seseorang dibesarkan.
Buku Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan karya Simorangkir, dkk yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, bisa dibeli di Gramedia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.