Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Bali Beri Harapan bagi Karyawan Krisna Oleh-oleh Bali yang Dirumahkan

Kompas.com - 03/10/2021, 06:10 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Status Bali yang telah turun menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 memberi harapan bagi sektor pariwisata. 

Selain berdampak terhadap kunjungan wisatawan, PPKM Level 3 di Pulau Dewata juga diharapkan berdampak terhadap pekerja di sektor tersebut yang sempat dirumahkan akibat pandemi Covid-19.

Dilansir dari bali.tribunnews.com, Rabu (29/9/2021), PPKM Level 3 juga menumbuhkan asa bagi Krisna Oleh-oleh Bali, khususnya bagi para karyawannya. 

Krisna Oleh-oleh Bali adalah salah satu pusat cendera mata khas Bali yang berlokasi di berbagai sudut wilayah Pulau Dewata.

Saat berkunjung ke toko tersebut, wisatawan dapat menemukan berbagai macam buah tangan, mulai dari pernak-pernik hingga camilan, menurut Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga:

"Di Krisna Oleh-oleh (Bali), kami ada 2.500 karyawanan. Pada saat Pandemi Covid-19 awal ada 2.000 karyawan yang dirumahkan, dan pada bulan September 2021 seiring PPKM Level 3, yang kita rumahkan tersisa 500 orang. Saya berharap Oktober tahun ini atau awal tahun 2022 kondisi dapat kembali normal dan pekerja bisa penuh seperti dulu lagi," kata pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, Gusti Ngurah Anom atau Ajik Krisna, dikutip dari bali.tribunnews.com.

Berdasarkan kunjungannya ke sejumlah mal dan tempat wisata, ia merasa kunjungan wisatawan mulai meningkat meski belum ke level sebelum pandemi Covid-19.

Ia berharap agar pariwisata Bali dapat kembali seperti dahulu kala pada bulan Oktober 2021 atau awal tahun 2022.

"Sebagai pelaku pariwisata, kalau kita lihat di bulan September masih PPKM tapi kunjungan pariwisata ke Bali lumayan ramai. Harapannya rencana Oktober pariwisata dibuka untuk Bali dan kami optimistis pariwisata kembali bangkit," tuturnya.

Tidak hanya itu, ia juga berharap agar penerimaan kembali wisatawan mancanegara (wisman) dilaksanakan secara bertahap. 

Bali sambut wisman bulan Oktober?

Ilustrasi Bali - Wisatawan sedang berlibur di Sacred Monkey Forest, Gianyar, Bali.SHUTTERSTOCK / Elizaveta Galitckaia Ilustrasi Bali - Wisatawan sedang berlibur di Sacred Monkey Forest, Gianyar, Bali.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Bali tengah dipersiapkan untuk menerima kembali wisman pada Oktober 2021.

Langkah tersebut diambil lantaran situasi di Pulau Dewata sudah kondusif. 

"Sesuai arahan dari Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan), kita akan persiapkan bulan Oktober 2021," ujarnya, berdasarkan Kompas.com, Jumat (24/9/2021), 

Pihaknya menargetkan wisman yang sehat dan bervaksin Covid-19, serta mau mengikuti prosedur yang diterapkan. 

Baca juga:

Adapun, menurut Kompas.com, Kamis (30/9/2021), Pemerintah Provinsi Bali juga menyasar wisman dari sejumlah negara, namun nantinya masih harus disesuaikan dengan aturan dari pemerintah pusat. 

"Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay (durasi menginap) di Bali. Ada sekitar empat negara, yaitu Amerika, Inggris, Jerman, dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali dua minggu," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Senin (27/9/2021). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com