Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Kunjungi 2 Desa Wisata di Banten, Seperti Ini Pesona Keduanya

Kompas.com - 03/10/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat mengunjungi dua desa wisata yang terletak di Provinsi Banten pada Sabtu (2/10/2021).

Melansir situs resmi Kemenparekraf, dua desa wisata itu adalah Desa Wisata Sukarame di Kabupaten Pandeglang dan Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang.

Baca juga: Erix Soekamti Kembangkan Desa Wisata Nglinggo Secara Swadaya

Keduanya berhasil lolos ke daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Lantas, apa saja pesona Desa Wisata Sukarame dan Desa Wisata Cikolelet? Berikut Kompas.com rangkum, Minggu (3/10/2021):

1. Desa Wisata Sukarame, Kabupaten Pandeglang

Desa Wisata Sukarame merupakan tujuan wisata yang menawarkan kegiatan wisata edukasi konservasi alam bawah laut.

Baca juga: 8 Desa Wisata di Sumba Timur NTT, Cocok untuk Wisata Alam dan Budaya

Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati keindahan alam bawah laut sembari melakukan transplantasi terumbu karang.

Desa Wisata Sukarame di Kabupaten Pandeglang, Banten.dok. Kemenparekraf Desa Wisata Sukarame di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Selain itu, ada juga beragam kerajinan menarik yang dapat dilihat seperti batik dengan motif khas Pandeglang, pahatan berbentuk badak, kerajinan dari kerang, dan olahan bambu.

Untuk kearifan lokal yang tersedia, pengunjung bisa menikmati pertunjukan Tarian Dzikir Saman, Tarian Ahlan Wa Sahlan, Kendang Pencak, dan Rampak Bedug.

Jarak tempuh dari Jakarta menuju Desa Wisata Sukarame adalah 154 kilometer (km) atau sekitar 2 jam 50 menit. Sambil berkunjung ke desa ini, kamu juga bisa main ke Pantai Carita yang letaknya tidak jauh.

Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten.dok. Kemenparekraf Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten.

2. Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang

Desa Wisata Cikolelet terletak di Kecamatan Cinangka. Tujuan wisata ini menawarkan pemandangan Curug Lawang yang letaknya berada di tengah hutan yang rindang.

Pemandangan alam lain yang bisa dilihat adalah persawahan, danau, dan pegunungan. Jika ingin menikmati alam lebih lama, wisatawan juga bisa memanfaatkan area kemah.

Saat berkunjung, wisatawan dapat melihat proses pembuatan produk ekonomi kreatif dan membelinya.

Baca juga: Maria, Desa Wisata di Bima NTB yang Memiliki Banyak Daya Tarik

Beberapa di antaranya adalah produk susu kambing etawa, budi daya dan olahan jamur, emping melinjo, kerajinan atap dari daun rumbia, olahan limbah, dendeng ikan lele dan limbat, penyulingan minyak kelapa, juga budidaya burung puyuh.

Desa ini masih mempertahankan nilai budaya, seperti tradisi Ngurah Danau. Jika beruntung, mungkin wisatawan dapat melihatnya lantaran Ngurah Danau hanya dilakukan pada waktu tertentu.

Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten.dok. Kemenparekraf Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten.

Adapun, Ngurah Danau merupakan tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali. Seluruh masyarakat akan menuju ke dalam danau yang mulai mengering dan mengambil ikan.

Jarak tempun dari Jakarta ke Desa Wisata Cikolelet adalah 141 km atau sekitar 2 jam 36 menit. Tempat wisata di sekitarnya adalah Pantai Karang Bolong, Bukit Waruwangi, dan Leuwi Mangrod.

Baca juga: Itinerary 1 Hari Jelajahi Desa Wisata Candirejo Magelang

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com