Meski berasal dari keluarga beruang, panda diketahui tak melakukan hibernasi. Hewan berwarna hitam dan putih ini tidak tidur panjang selama musim dingin.
Binatang ini justru secara aktif berpindah dari satu daerah ke daerah lain sepanjang tahun. OLeh sebab itu menurut mereka teori kehamilan selama masa hibernasi belum bisa menjawab misteri ukuran bayi panda yang terlalu kecil.
Kedua peneliti tersebut menemukan bahwa bayi panda lahir dengan kondisi tengkorak yang belum tumbuh sempurna.
"Itu seperti janin manusia berusia 28 minggu," ujar Smith.
Smith dan Li menduga, perkembangan embrio panda berhubungan erat dengan sistem pembuahan yang khas. Sebagian besar beruang diketahui mengalami pembuahan yang tertunda.
Baca juga: Akhir Pekan Ini, Perayaan 2 Tahun Panda di Taman Safari Bogor
Setelah sel telur dalam kandungan panda betina dibuahi, calon embrio tersebut tidak langsung menempel pada dinding rahim. Sel telur tersebut mengambang di dalam kandungan selama beberapa bulan sebelum akhirnya menempel dan berkembang.
Pembuahan dalam kandungan beruang biasanya memerlukan waktu hingga dua bulan lamanya. Akan tetapi, proses pembuahan pada panda hanya berlangsung selama satu bulan.
Smith dan Li pun belum bisa memastikan apakah teori mereka dapat menjadi jawaban dari fenomena tersebut. Pasalnya, mereka masih terus melakukan penelitian untuk memastikan alasan di balik kecilnya ukuran bayi panda.
Istana Panda Indonesia menjadi obyek wisata yang cocok jika ingin mengenal binatang asal China tersebut. Wisatawan dapat secara langsung mengamati perilaku panda.
Tak hanya panda, wisatawan juga bisa melihat panda merah. Wisatawan bahkan dapat mencoba memberi makan panda merah yang ada di kawasan tersebut.
Baca juga: Kekurangan Bambu, Dua Panda di Kanada Tak Bisa Pulang ke China Akibat Covid-19
Ada pula restoran panda yang menghidangkan cupcake dengan hiasan berbentuk panda. Restoran ini juga menawarkan menu lainnya yang patut dicoba.
Istana Panda Indonesia terletak di Taman Safari, Cibeureum, Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.