Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Ambon, Ada Pantai Pintu Kota

Kompas.com - 09/10/2021, 13:47 WIB
Shalika Rahma Kencana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Ambon adalah ibu kota dari Provinsi Maluku yang terletak di sebelah selatan Pulau Ambon.

Kota dengan julukan Kota Manise ini menyimpan sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam, bahari, hingga kuliner, semua dapat ditemukan di kota ini.

Jika kamu sedang berada di kota ini dan memiliki waktu untuk menjelajah, berikut adalah itinerary atau rencana perjalanan wisata di Kota Ambon.

Hari pertama di Kota Ambon

Benteng Victoria

Tempat wisata pertama yang dapat dikunjungi di Kota Ambon adalah benteng bersejarah bernama Benteng Victoria. Benteng ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon.

Jarak benteng ini sekitar 20,5 kilometer (km) dari Bandara Internasional Pattimura Ambon atau kurang-lebih 40 menit.

Pintu masuk Benteng Victoria di Ambon, Maluku.Kemdikbud Pintu masuk Benteng Victoria di Ambon, Maluku.

Dilansir dari situs Pemerintah Kota Ambon, benteng ini merupakan benteng tertua di Ambon yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1775. Wisatawan dapat menemukan sisa-sisa meriam berukuran raksasa dan beberapa kamar yang berisi peninggalan sejarah.

Peninggalan sejarah tersebut berupa peta perkembangan kota Ambon dari abad ke-17, sampai sejumlah koleksi lukisan para administrator Belanda di Maluku.

Baca juga: Benteng Victoria: Sejarah, Kompleks Bangunan, dan Peristiwa Penting

Benteng Victoria juga menyuguhkan pemandangan teluk Ambon. Benteng ini buka setiap hari pada pukul 08.00-18.00 WIT. Harga tiketnya Rp 20.000 per orang.

Siwang Paradise

Berlokasi di Gunung Nona, tempat wisata ini menyediakan spot foto beragam. Siwang Paradise terletak di Siwang, Urimesing, Nusaniwe, Kota Ambon. Dari Benteng Victoria jaraknya sekitar 6,8 km dengan waktu tempuh 20 menit.

Lokasi tempat wisata ini cukup tinggi, sehingga wisatawan perlu mendaki cukup jauh dari area parkiran menuju lokasi wisata Siwang Paradise. Wisata ini berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Siwang Paradise, Kota Ambon Siwang Paradise, Kota Ambon

Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Pemerintahan Provinsi Maluku, saat musim hujan kawasan wisata ini berkabut sehingga menambah keindahan daerah ini.

Wisatawan dapat bersantai dan berfoto pada sejumlah spot foto. Pemandangan alam berupa bukit dan lautan menjadi latar belakang foto menarik. Tempat wisata ini dilengkapi dengan sejumlah sarana pelengkap, seperti warung makan, toilet, jalan setapak, dan hammock.

Siwang Paradise buka setiap hari pukul 09.00-17.00 WIT. Untuk menikmati pemandangan alam di kawasan ini, wisatawan akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 8.000 per orang.

Pantai Pintu Kota

Pantai ini memiliki keunikan yang tidak dapat ditemukan di pantai lain. Pantai Pintu Kota berlokasi di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Dari Siwang Paradise, jaraknya sekitar 6 km dengan waktu tempuh 15 menit.

Sesuai dengan namanya, pantai ini memiliki batu karang besar dengan lubang di tengahnya membentuk seperti gerbang. Gerbang tersebut terbentuk akibat proses penggerusan oleh ombak laut.

Pantai Pintu Kota yang dahulunya dijadikan sebagai tanda masuk bagi pedagang yang datang ke  Ambon, Maluku.SENDY ADITYA SAPUTRA Pantai Pintu Kota yang dahulunya dijadikan sebagai tanda masuk bagi pedagang yang datang ke Ambon, Maluku.

Untuk mencapai kawasan pantai, wisatawan perlu melalui turunan yang cukup curam. Jalannya juga cukup licin dan terjal.

"Di Pintu Kota disarankan bagi yang kurang kuat atau ada masalah dengan lutut, naik dan turun tangga baiknya didampingi," ucap Lead Tour Guide iLMi Tour Ambon Haical Abass Binthahir kepada Kompas.com, Jumat (08/10/21).

Baca juga: Wisata Bahari dan Seni Budaya Jadi Fokus Pariwisata Kota Ambon

Pantai ini memiliki ekosistem terumbu karang beserta ikan-ikan kecil yang dapat dilihat selagi melakukan snorkeling. Wisatawan juga dapat mengabadikan pemandangan di pantai ini dengan berburu foto.

Pantai Pintu Kota buka setiap hari selama 24 jam. Wisatawan perlu membayar uang retribusi sebesar Rp 4.000 untuk memasuki kawasan pantai.

Hari kedua di Kota Ambon

Desa Larike

Desa wisata ini memiliki fauna unik, yaitu Belut Raksasa atau biasanya disebut Morea oleh rakyat setempat. Desa Larike berlokasi di Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Tepatnya berjarak 44,6 km atau sekitar 1,5 jam dari pusat kota Ambon.

Menurut Haical, belut dengan panjang lebih dari satu meter ini hidup alami berdampingan dengan warga setempat yang biasa beraktivitas di sungai. Wisatawan juga dapat melihat belut-belut tersebut diberikan makanan.

Batu Layar, Larike, Maluku Batu Layar, Larike, Maluku

Morea dianggap sakral bagi masyarakat setempat dan tidak diperbolehkan seorangpun untuk memakan belut tersebut.

Selain melihat belut raksasa, desa wisata ini juga memiliki tempat wisata lain yaitu Batu Layar. Nama Batu Layar disematkan karena bentuk batu karang ini yang mirip dengan layar kapal. Posisinya berada di tepi laut teluk Ambon.

Wisatawan dapat berburu foto di kawasan Batu Layar. Bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung.

Pulau Tiga

Termasuk dalam wilayah perairan Desa Asilulu, Pulau Tiga adalah kawasan wisata yang terdiri dari tiga pulau; Pulau Lain, Pulau Hatala, dan Pulau Ella. Tepatnya kawasan ini berlokasi di Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, sekitar 3,3 km atau enam menit dari Desa Larike.

"Untuk ke Pulau Tiga, wisatawan bisa ke Desa Ureng atau Asilulu kemudian menyebrang dengan kapal motor," ucap Haical.

Dikarenakan wisata Pulau Tiga belum diakomodasi oleh bantuan pemerintah, maka hanya pihak pemilik Nusa Ela Resort yang memiliki boat layak, aman, dan nyaman untuk ke sana.

Pulau Tiga, Maluku Pulau Tiga, Maluku

Sebelum berkunjung ke pulau tersebut, wisatawan dianjurkan untuk menghubungi pihak resort unuk reservasi terlebih dahulu.

Baca juga: Itinerary Satu Hari Berkeliling Kota Ambon

Lautnya yang jernih memberikan wisatawan kesempatan untuk menikmati kehidupan bawah laut seperti ikan-ikan kecil dan terumbu karang dipulau ini dengan jelas.

Mereka juga dapat melakukan aktivitas lain, seperti outbond, spearfishing, kayaking, dan berwisata ke goa-goa kecil.

Untuk berkunjung ke Pulau Tiga, wisatawan dikenakan biaya Rp 150.000 per orang. Paket tersebut sudah termasuk makan siang, coffee break, dan pajak desa.

Hari ketiga di Kota Ambon

Gong Perdamaian Dunia

Monumen ini dibangun sebagai salah satu upaya pemulihan kehidupan di Ambon pascatragedi kemanusiaan di Ambon pada tahun 1999. Monumen Gong Perdamaian berlokasi di Desa, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon. Tepatnya 8,4 km atau 19 menit dari pusat kota Ambon.

Monumen Gong Perdamaian Dunia, Kota Ambon Monumen Gong Perdamaian Dunia, Kota Ambon

Gong Perdamaian Dunia ini berdiameter sekitar 2 meter. Permukaannya berisi gambar bendera dari negara di seluruh dunia beserta sejumlah lambang agama-agama besar. Gong ini juga dilengkapi lambang Pancasila di bagian atas penyangga gong.

Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Maluku, gung ini merupakan gong perdamaian dunia ke-35 di dunia.

Selain berburu foto di Gong Perdamaian Dunia, wisatawan juga dapat menikmati museum mini yang terletak persis di bawah gong. Monumen Gong Perdamaian Dunia buka setiap hari selama 24 jam.

Patung Pattimura

Patung pahlawan nasional ini merupakan simbol perjuangan rakyat Maluku. Patung Pattimura berlokasi di Taman Pattimura, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon. Hanya 270 meter dari Monumen Gong Perdamaian Dunia.

Tinggi Patung Pattimura mencapai tujuh meter dengan berat yang hampir mencapai empat ton. Patung ini juga dibuat sebagai bentuk rasa hormat dan mengenang jasa Pattimura.

Patung Pattimura, Kota Ambon Patung Pattimura, Kota Ambon

"Kita bisa melihat sejarah singkat perlawanan Pattimura hingga dia ditangkap dan dieksekusi Belanda yang terukir di bawah patungnya," kata Haical.

Patung ini berlokasi di Taman Pattimura yang terdapat di samping lapangan merdeka dan menjadi pusat kegiatan kota Ambon. Taman ini berada di kawasan wilayah perkantoran pemerintah Ambon. Taman ini dapat digunakan sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas.

Baca juga: Di Sini Tempat-tempat Instagramable Menikmati Keindahan Teluk Ambon

Menurut Haical, di sekitar patung biasanya terdapat anak-anak muda Ambon yang bermain musik, dan main volly atau basket. Taman Pattimura buka setiap hari selama 24 jam, dan wisatawan tidak dikenakan biaya saat berkunjung.

Toko Cahaya Liembers

Sebelum meninggalkan Kota Manise, wisatawan dapat berburu oleh-oleh di Toko Cahaya Liembers. Toko oleh-oleh ini berlokasi di Jalan Kakialy, Kel Rijali, Sirimau, Kota Ambon. Letaknya tidak jauh dari Taman Pattimura, hanya sekitar 1,3 km atau empat menit saja.

Di toko oleh-oleh ini wisatawan dapat menemukan berbagai buah tangan khas Ambon mulai dari kaos, pernak-pernik, hingga makanan. Toko ini tergolong lengkap, sehingga memudahkan wisatawan untuk mencari oleh-oleh di satu tempat saja.

Kaos yang dijual di toko ini memiliki sejumlah variasi corak dengan berbagai ukuran. Harga kaos tersebut berkisar sekitar Rp 100.000 per kaos. Toko Cahaya Liembers buka setiap hari pada pukul 09.00-22.00 WIT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com