Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Seleksi Kota Kreatif Gastronomi UNESCO, Salatiga Perlu Tingkatkan Komunikasi Digital

Kompas.com - 09/10/2021, 18:25 WIB
Dian Ade Permana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Founder Indonesia Gastronomy Network Vita Datau menilai Kota Salatiga, Jawa Tengah, siap menjadi Creative City of Gastronomy (Kota Kreatif Gastronomi) menurut UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Hal ini menilik dari kesiapan sektor industri, potensi, dan sumber daya manusia.

Meski begitu, Vita menyarankan adanya peningkatan komunikasi digital.

"Saat ini narasi digital visual sangat penting, jadi waktu selama tiga bulan yang tersisa ini harus dimanfaatkan betul agar gastronomi Salatiga terangkat. Mindset (pola pikir) harus diubah menjadi go global," jelasnya di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Jumat (8/10/2021).

Baca juga:

Secara khusus Vita memberi masukan perlunya hashtag (tagar) Gastonomi Salatiga dan Kuliner Salatiga dalam setiap produk.

"Hashtag dalam tandanya #gastronomisalatiga dan #kulinersalatiga ini harus digaungkan agar memercepat publikasi digital," paparnya.

Vita mengungkapkan Salatiga punya aset yang mendukung untuk menjadi kota gastronomi, yakni studi heritage dan kesiapan pelaku yang mencapai 80 persen.

"Seperti industri olahan singkong ini dari hulu ke hilir sudah sangat siap, potensinya ada. Tapi komunikasi dan sinergi harus terus ditingkatan dengan pemerintah," tegasnya.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyerahkan cinderamata kepada Founder Indonesia Gastronomy Network Vita Datau KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyerahkan cinderamata kepada Founder Indonesia Gastronomy Network Vita Datau

Vita menambahkan ia terpanggil untuk membantu secara total dan Kota Salatiga harus jadi kota gastronomi dunia.

“Karena kalau Kota Salatiga jadi kota gastronomi dunia, maka inilah kota gastronomi yang pertama dimiliki oleh Indonesia,” tegas Vita.

Vita menguraikan delapan hal yang harus dipenuhi untuk mencapai kota gastronomi, namun yang paling penting adalah para pelaku usahanya.

“Para pelaku usaha harus memiliki komitmen terhadap kesehatan dan kebersihan, pembukuan juga harus benar. Terbayang tidak, dari 10 makanan heritage ini, nantinya akan ada plang besar di depan tempat usahanya dengan tulisan nama usaha sebagai Salatiga Resto Legenda di tengah-tengah identitas Pemkot (Pemerintah Kota) Salatiga dan Wonderful Indonesia. Pada saat itu sudah dinaikkan, saya akan keliling mencoba satu per satu untuk meberikan cap Indonesia Gastronomi Network. Artinya, cap itu hanya bisa ditempel setelah saya merasakan,” tegas Vita.

Baca juga:

Menurutnya, ia tidak boleh asal memberi cap, karena Indonesia Gastronomi Network ini adalah mitra dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan ia adalah satu-satunya mitra Google untuk Indonesia Food Culture.

Melalui Google Art and Culture, ia akan membantu mempromosikan makanan legendaris di Kota Salatiga ke mata dunia, karena hanya Indonesia Gastronomy Network yang bisa memasukkannya.

Diharapkan memberi efek positif jangka panjang

Sambal tumpang koyor. Dok. Sajian Sedap Sambal tumpang koyor.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, persiapan awal mereka mengikuti seleksi Creative City of Gastronomy hanya bermodalkan nekat dengan menggali potensi yang ada.

"Kita kemudian sepakat untuk melengkapi administrasi dan dokumen sebagai syarat mengikuti seleksi kota kreatif dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh UNESCO," terangnya.

Dalam prosesnya, Yuliyanto menegaskan, keikutsertaan Kota Salatiga sebagai Creative City of Gastronomy UNESCO tidak hanya sekadar mengikuti saja.

"Lebih dari itu adalah multiplier effect pada lima hingga sepuluh tahun ke depan, atau bahkan untuk selama-lamanya sehingga akan memiliki nilai manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Salatiga maupun wisatawan yang hadir untuk menikmati kuliner yang ada di Kota Salatiga," kata Yuliyanto.

“Mudah-mudahan dari keikutsertaan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO ini akan membawa dampak positif bagi Kota Salatiga sehingga membawa manfaat dan kesejahteraan," lanjutnya.

Baca juga:

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga Valentino T Haribowo mengungkapkan,
Salatiga telah dinyatakan lolos seleksi nasional dan mewakili Indonesia sebagai Kota Kreatif Dunia bidang Gastronomi di UCCN.

"Perjalanan pencalonan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi Dunia saat ini sudah pada tahap penilaian UNESCO beserta tim dari kota-kota gastronomi UCCN di China, Thailand, Jepang, Turki, dan lain sebagainya. Kalau Salatiga ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang Gastronomi dengan pendekatan kuliner legendaris, maka dibutuhkan komitmen selama lima tahun ke depan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com