Menggunakan skema Travel Corridor Arrangement
Indonesia juga bisa mencontoh bagaimana sejumlah negara mendata negara asal wisman yang boleh masuk.
"Tentunya harus ada Travel Corridor Arrangement (TCA), resiprokal. Ketika mereka masuk Indonesia, ditiadakan karantinanya - cukup satu hari untuk (tes) PCR. Dan ketika warga negara Indonesia (WNI) masuk ke negara mereka, tidak perlu dikarantina," jelas Pauline, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (9/10/2021).
Ia memberi contoh Vaccinated Travel Lane (VTL) antara Singapura dengan Jerman dan Brunei.
"Jadi resiprokal - dua negara tidak perlu ada karantina," tambahnya.
Koordinasi yang baik antar-kementerian dan lembaga
Dalam acara yang sama, Ketua Umum Asosiasi Tour dan Travel Agent (ASITA), Artha Hanif, menyarankan adanya koordinasi yang baik antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian/Lembaga lainnya.
"Koordinasinya harus dibuat bagus sedemikian rupa, praktis, simpel, dan dapat dipahami dengan baik oleh WNI yang pulang (ke Indonesia) maupun warga negara asing (WNA) yang datang ke Indonesia," katanya.
Baca juga:
Hal tersebut berkaitan dengan syarat wisman dan pelaku perjalanan luar negeri yang ingin ke Indonesia, di antaranya mereka dalam kondisi sehat, menjalani tes PCR, dan bervaksin Covid-19 lengkap.
Ia juga mengusulkan masa karantina dikurangi menjadi tiga hingga dua hari.
"Kalau diperlukan karantina karena berbagai kepentingan PCR (yang) tidak bisa segera diumumkan atau visa on arrival yang butuh waktu, paling enggak dibuatlah tiga atau dua hari," ujarnya.
Paket-paket tur perlu disiapkan
Menurut Artha, perlu disiapkan pelatihan tentang tempat wisata atau paket tur yang ditujukan untuk wisman.
"Bisa diberi semacam exercise (pelatihan), destinasi-destinasi mana saja atau paket-paket tur mana saja yang dimungkinkan didatangi WNA dari negara manapun asal memenuhi ketentuan," katanya.
Ia berpendapat bahwa wisman tersebut bisa dipantau oleh pemandu mereka. Para wisatawan tersebut juga naik kendaraan khusus dan menjalani tes PCR pada hari kelima mereka di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.