KOMPAS.com – Desa Wisata Sangiran di Desa Krikilan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, merupakan rumah bagi situs sejarah yang diakui oleh UNESCO.
Melansir rilis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sabtu (9/10/2021), desa ini masuk dalam daerah cagar budaya Sangiran dan ditetapkan sebagai World Culture Heritage oleh UNESCO pada 1996.
Adapun, hal tersebut lantaran Desa Krikilan merupakan situs arkeologi di Pulau Jawa yang mana banyak fosil manusia purba ditemukan di sana.
Baca juga: Berkunjung ke Museum Sangiran? Ada Apa Saja?
“Desa Wisata Sangiran ini kelasnya dunia karena ada situs yang sudah diakui dunia oleh UNESCO sebagai situs yang umurnya 1,8 juta tahun,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Sangiran, Sabtu.
Dirinya melanjutkan, situs tersebut merupakan situs tertua dan menunjukkan bahwa peradaban bangsa Indonesia merupakan peradaban tinggi.
Selain menjadi tempat bagi ditemukannya banyak fosil manusia purba, Desa Wisata Sangiran juga memiliki potensi lain yang dapat dinikmati wisatawan.
Salah satunya adalah wisata air asin Pablengan yang merupakan sumber mata air asin berusia lebih dari 2 juta tahun.
Baca juga: Es Buto Ijo, Tersebar di Seluruh Sragen
Sumber mata air ini terbentuk dari pergeseran bumi dan letusan gunung berapi yang membuat Sangiran menjadi daratan setelah sebelumnya adalah lautan.
Selanjutnya adalah Pundek Tingkir, peninggalan masa lalu yang dipercaya sebagai peninggalan Joko Tinggir karena memiliki petilasannya di dalamnya. Tempat ini juga memiliki beberapa spot fot
Desa Wisata Sangiran juga memiliki Museum Manusia Purba Sangiran yang menyajikan informasi seputar peradaban manusia purba Jawa, dan binatang purba yang ditemukan di Jawa.
Untuk kegiatan wisata budaya, pengunjung dapat menikmati beragam kesenian di desa ini. Misalnya adalah Gamelan Renteng, gamelan berusia satu abad yang masih dipakai hingga kini.
Ada juga Tari Gerbang Sukowati yang memiliki pesan ajakan bagi warga Sragen untuk turut membangun kabupaten tersebut.
Baca juga: Daftar 3 Tempat Wisata Jawa Tengah yang Buka, Bisa Dikunjungi dengan DAMRI
Kemudian adalah Tari Bubak Kawah, tradisi orangtua melepas anaknya yang digambarkan oleh perabot rumah tangga yang digotong.