Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandanrejo, Desa Wisata di Purworejo untuk Lihat 5 Gunung di Pulau Jawa

Kompas.com - 13/10/2021, 15:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh seputar kambing tersebut juga akan diajak berkunjung ke Pasar Seton yang merupakan lokasi transaksi jual-beli kambing peranakan etawa sejak 1980-an.

Transaksi jual-beli kambing peranakan etawa di tempat itu kini menjadi budaya dan warisan turun-temurun. Dalam sekali gelaran Pasar Seton, biasanya sebanyak 500-1.000 ekor kambing peranakan etawa diperjualbelikan.

Baca juga: Desa Wisata Burai Sumatera Selatan, Andalkan Wisata Warna-warni dan Alam

  • Seni tari yang sudah ada sejak 1930an

Desa Wisata Pandanrejo memiliki seni tari bernama incling wedus yang sudah menjadi daya tarik tersendiri sejak 1930-an. Kesenian ini hanya bisa dinikmati di desa tersebut.

Tari Incling Wedus merupakan tari kuda lumping dengan variasi kostum penari yang menyerupai kambing etawa, dan topeng berbentuk kepala kambing etawa Kaligesing.

Keberadaan kambing etawa dikatakan sebagai sumber kreativitas masyarakat setempat dalam mengembangkan seni budaya, salah satunya kesenian tari, yang terwujud dalam tari incling wedus.

  • Dawet goreng dan produk olahan kayu di pasar kuliner

Apabila ingin kulineran, Desa Wisata Pandanrejo memiliki Pasar Kuliner Wiwit yang menyajikan beragam hidangan khas desa tersebut, salah satunya dawet goreng.

Baca juga: Kampung Rigis Jaya, Desa Wisata di Lampung Barat untuk Pencinta Kopi

Ada juga nasi bakar gugah, nasi tumpeng tiwul, dan kuliner lainnya yang disajikan. Pasar ini juga menjual beragam produk kriya dari olahan kayu.

Terima bantuan dari Kemenparekraf

Desa Wisata Pandanrejo merupakan salah satu desa yang berhasil lolos dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Baca juga: Desa Wisata Kampung Yoboi Papua, Tempat Wisata Sagu dan Budaya

Selama kunjungan ke desa wisata itu, Sandiaga juga memberi bantuan berupa dua set gendang kepada kelompok seni tari incling wedus.

Selama ini, menurut dia, masyarakat dan kelompok seni setempat harus menyewa peralatan dari luar desa untuk menyajikan kesenian tersebut.

“Semoga ini dapat menjadi simbol kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif kita ke depan untuk menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com