KOMPAS.com - Kota Palu adalah ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Kota ini terletak di dataran lembah Palu dan teluk Palu. Wilayahnya terdiri dari lima bentang alam berbeda, seperti pegunungan, lembah, sungai, teluk, dan lautan.
Kota yang dijuluki Kota Teluk ini menyimpan sejumlah tempat wisata menarik. Mulai dari wisata alam seperti laut dan gunung, hingga wisata sejarah seperti museum, semua ada.
Jika kamu tertarik untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di kota ini, berikut adalah rencana perjalanan atau itinerary berwisata di Kota Palu
Tempat wisata satu ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan Kota Palu dari ketinggian saja. Wisatawan juga dapat mencoba olahraga paralayang.
Puncak Paralayang Salena berlokasi di Dusun Salena, Kelurahan Buluri, Palu Barat, Kota Palu. Dari Bandara Mutiara SIS Al Jufri jaraknya sekitar 20,7 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit.
Selain dapat menikmati pemandangan Teluk Palu dan Kota Palu wisatawan juga akan merasakan udara sejuk. Wisatawan juga dapat melihat kehidupan masyarakat setempat yang menjaga kelestarian alam dan adat istiadat di dataran tinggi ini.
Kemudian untuk menggunakan fasilitas paralayang, wisatawan akan dikenakan tarif senilai Rp 500.000 per orang.
Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, tempat wisata ini dilengkapi fasilitas, seperti air bersih, gereja, dan sarana jalan.
Puncak Paralayang Salena buka setiap hari selama 24 jam. Untuk menikmati pemandangan di puncak bukit ini wisatawan akan dikenakan biaya masuk seharga Rp 5.000 untuk kendaraan motor dan Rp 10.000 untuk kendaraan mobil.
Pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota ini membentang dari Kota Palu hingga Kabupaten Donggala. Pantai Talise berlokasi di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Letaknya sekitar 10 km dari Puncak Paralayang Salena dengan waktu tempuh 23 menit.
Selain pemandangan teluk, wisatawan juga dapat melihat pemanangan pegunungan. Saat sore, pemandangan dipercantik dengan matahari terbenam di antara Gunung Gawalise. Saat malam, lampu-lampu yang menghias kapal nelayan akan menyala.
Wisatawan bisa berenang, selancar angin, menyelam, dan memancing, atau mencicipi aneka ragam jajanan tradisional, seperti putu.
Jika kamu berencana untuk menginap, tidak perlu khawatir karena kawasan pantai ini menyediakan sejumlah fasilitas penginapan. Wisatawan yang berkunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, alias gratis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.