Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dari Sejarah hingga Budaya, Temukan 4 Kegiatan Harmonis di Desa Wisata Kampung Majapahit

Kompas.com - 19/10/2021, 18:20 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Desa Wisata Kampung Majapahit Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), wisatawan tidak hanya disuguhkan keharmonisan agama, tetapi juga keharmonisan budaya, kearifan lokal, pariwisata dan ekonomi kreatif yang berjalan beriringan.

Bahkan, keharmonisan di desa wisata tersebut sampai menarik hati dan mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

“Walaupun masyarakat di Desa Bejijong 95 persen beragama Islam, tetapi ada wihara di tengah-tengahnya yang saling berdampingan, harmonis, dan saling support," imbuhnya saat berkunjung ke Desa Bejijong beberapa waktu lalu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Desa Wisata Majapahit Bejijong Mojokerto, Lokasi Wisata Sejarah Kerajaan Majapahit

Menurut Sandiaga Uno, wisata, budaya, kearifan lokal, dan toleransi beragama yang kuat dapat menjadi nilai luhur gotong royong bangsa. Hal ini juga harus tetap dijaga.

Berkat keharmonisan itulah, Desa Bejijong masuk dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Ingin tahu apa saja empat kegiatan harmonis yang ada di Desa Wisata Kampung Majapahit Desa Bejijong? Simak ulasan lengkap yang dirangkum dari rilis resmi Kementerian Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berikut.

Baca juga: Desa Wisata Kampung Yoboi Papua, Tempat Wisata Sagu dan Budaya

1. Menyaksikan pertunjukan sanggar seni budaya Buddhis Majapahit

Sejarah Majapahit sudah tertulis di buku pelajaran sejarah. Namun, tidak ada salahnya mengenal seni budaya lain Majapahit dari “Sanggar Seni Budaya Buddhis Majapahit” di dalam lingkungan Maha Vihara Majapahit.

Sanggar Seni Budaya Buddhis Majapahit menampilkan berbagai pertunjukan menarik, seperti gamelan, keroncong, dan atraksi wayang kulit.

Para penabuh gamelan di sanggar seni budaya Buddhis Majapahit.DOK. Humas Kemenparekraf Para penabuh gamelan di sanggar seni budaya Buddhis Majapahit.

Walaupn sekadar proses latihan, kegiatan di sanggar ini mampu mengundang antusiasme wisatawan yang sedang berada di Maha Vihara Majapahit.

Baca juga: Wayang Topeng Jatiduwur di Jombang, Kesenian yang Diduga Peninggalan Majapahit

Tertarik menyaksikan kegiatan sanggar seni budaya Buddhis Majapahit? Tenang, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun dan cukup duduk manis untuk menikmatinya.

2. Mengunjungi Patung Buddha Tidur

Patung Buddha Tidur di Desa Wisata Kampung Majapahit Desa Bejijong.DOK. Humas Kemenparekraf Patung Buddha Tidur di Desa Wisata Kampung Majapahit Desa Bejijong.

Tidak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat Patung Buddha Tidur. Di Desa Wisata Kampung Majapahit Desa Bejijong, wisatawan akan dimanjakan dengan panorama epik dari pose khas patung Buddha yang tengah berbaring.

Patung Buddha Tidur dapat Anda temukan di dalam Maha Vihara Majapahit. Patung ini sebenarnya merupakan penggambaran momen ketika sang Buddha akan meninggal.

Baca juga: Ini Temuan dari Struktur Kuno di Blitar yang Diduga Kompleks Bangsawan Era Majapahit

Sebelum dilapisi kuningan, mulanya Patung Buddha Tidur dibentuk dari beton. Kemudian, patung dibangun menghadap ke selatan yang merupakan kiblat umat Buddha.

Tidak hanya menampilkan Patung Buddha Tidur, di bawah patung juga terdapat kolam ikan yang menambah keindahan keadaan sekelilingnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com