Di sekitar kawasan kapal adalah bangunan rumah yang hancur akibat dihantam tsunami. Kapal ini juga dikelilingi oleh jembatan tua yang butuh perbaikan.
Meski demikian, kondisi kapal masih utuh sehingga pengunjung dapat melihat jangkar yang berada di dek paling bawah, dan kabel-kabel yang putus. Dari atas kapal, wisatawan dapat melihat kota Banda Aceh.
Di kapal ini juga terdapat informasi seputar sejarah PLTD Apung, hingga simulasi kapal hingga bisa sampai ke pusat kota.
Baca juga:
Menparekraf Sandiaga Uno sempat berkunjung ke Museum Kapal PLTD Apung pada Selasa. Menurutnya, tempat wisata ini penting dalam membangun pemahaman bagi wisatawan tentang sebuah peristiwa atau bencana alam.
Dirinya menambahkan bahwa museum tersebut penting untuk membangun pemahaman terkait langkah mitigasi saat terjadi bencana alam.
“Terakhir saya kunjungi pada Maret 2005. Pada saat itu baru saja terjadi tsunami dan sekarang setelah lebih dari 17 tahun sudah terbentuk museum."
"Untuk itu, saya sangat mengapresiasi pak Walikota, pak Kadispar, karena dapat menghadirkan wisata edukasi di sini,” ujar Sandiaga.
“Hal ini tentunya membuka peluang kita untuk memperbarui fasilitas di sini, seperti jembatan yang mengitari kapal yang sudah mulai dimakan usia, lalu air mancur, dan juga fasilitas pendukung lainnya,” jelas Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram