Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2021, 18:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Obyek wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, Jawa Tengah, akhirnya dibuka untuk wisatawan setelah lebih dari setahun ditutup akibat pandemi Covid-19.

Pembukaan obyek wisata ini seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Magelang yang turun ke level 2. 

Direktur Utama Perusahaan Daerah Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, Arif Taat Ujiyanto memastikan bahwa Taman Kyai Langgeng menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Magelang Terbaru 2021, Pas untuk Melepas Penat

Selain itu, obyek wisata ini telah resmi mendapat sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Anak di bawah 12 tahun sudah boleh masuk taman asal didampingi orangtua yang sudah divaksin.

Sesuai Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021, ada beberapa syarat kunjungan yaitu:

  • Pembatasan jumlah pengunjung yakni maksimal 25 persen dari kapasitas normal
  • Pengunjung dewasa dan pegawai wajib memindai QR barcode aplikasi PeduliLindungi
  • Cuci tangan dan cek suhu tubuh sebelum masuk area taman.

"Taman Kyai Langgeng luasnya 27 hektar, kita pernah ada kunjungan sampai 12.000 orang sehari, kalau 25 persennya berarti sekitar 3.000 orang, jadi masih sangat memungkinkan. Nanti kita hitung pengunjung yang masuk dan keluar," papar Arif kepada Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Pihaknya menyediakan sejumlah wastafel tempat cuci tangan di area masuk dan tersebar di dalam taman.

Petugas taman akan keliling untuk mengawasi dan mengingatkan pengunjung agar patuh pada protokol kesehatan. 

Baca juga: Itinerary Wisata Magelang Terbaru, Seharian Puas Jalan-jalan

Harga tiket Taman Kyai Langgeng

Adapun untuk harga tiket masuk sebesar Rp 30.000 per orang pada akhir pekan dan Rp 24.000 per orang untuk hari biasa.

Pengelola juga sering mengadakan promo via online dengan harga tiket Rp 15.000 per orang. 

Antrean pengunjung masuk area Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Antrean pengunjung masuk area Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).

Antusias masyarakat

Masyarakat pun antusias berkunjung ke tempat rekreasi buatan terbesar se eks-Karesiden Kedu itu. Pengelola TKL mencatat ada sekitar 1.853 orang yang berkunjung pada hari pertama dibuka Sabtu (23/10/2021) lalu.

Arif mengatakan, antusiasme masyarakat tersebut menjadi awal kebangkitan pariwisata khususnya di Kota Magelang. 

Baca juga: 5 Aktivitas di Silancur Highland Magelang, Hunting Foto hingga Camping

"Ini momen yang kita tunggu-tunggu, PPKM Kota Magelang turun jadi level 2. Angin segar bagi kita mudah-mudahan pariwisata Kota Magelang bangkit lagi," kata Arif.

Arif menuturkan, selama libur PPKM level 4 dan level 3 pihaknya fokus melakukan perawatan dan simulasi pembukaan.

Saat simulasi sudah sesuai, maka taman seluas 27 hektar itu siap dibuka setelah pemerintah pusat menetapkan PPKM Kota Magelang turun level. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com