Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Halloween, Jejak Tradisi Celtic Kuno Kembalinya Arwah ke Rumah

Kompas.com - 31/10/2021, 20:06 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Halloween jatuh setiap tanggal 31 Oktober. Dalam budaya barat, anak-anak biasanya menggunakan kostum mengerikan dan berkeliling untuk meminta permen dan cokelat dari satu rumah ke ruah lainnya.

Perayaan Halloween cukup awam di Indonesia. Namun budaya ini sudah cukup umum dilakukan di luar negeri.

Dilansir dari History.com, perayaan Halloween diduga telah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.

Reruntuhan bekas desa Celtic Kuno DOK. Shutterstock Reruntuhan bekas desa Celtic Kuno DOK. Shutterstock

Tradisi Samhain dari Bangsa Celtic kuno

Perayaan ini merupakan adaptasi dari tradisi Samhain yang dilakukan oleh Bangsa Celtic kuno untuk menyambut datangnya musim dingin sekaligus menutup musim panen bagi para petani.

Bangsa Celtic merupakan nenek moyang orang Inggris dan Irlandia yang dulu menetap di kawasan yang saat ini merupakan Inggris dan Perancis.

Baca juga: Ada Boneka Lucu tetapi Seram di AS, Berani Lihat?

Bangsa ini kemudian dikuasai Kekaisaran Romawi yang berjaya di Benua Eropa pada masa itu.

Samhain dilihat sebagai awal dari hari suram karena malam yang lebih panjang dari siang. Perayaan Samhain juga menjadi masa panen bagi Bangsa Celtic.

Selaian Samhain, Bangsa Celtic juga memiliki tujuh festival lainnya yang digelar untuk merayakan sikuls alam tahunan. Perayaan tersebut digunakan untuk memperingati pergantian musim.

Ilustrasi Halloween DOK. Shutterstock Ilustrasi Halloween DOK. Shutterstock

Perayaan kembalinya arwah orang mati

Selain pergantian musim, Kaum Celtic juga percaya pada perayaan Samhain Dewa Kematian akan mengumpulkan arwah orang yang telah mati di tahun sebelumnya.

Jiwa-jiwa tersebut dikumpulkan sebelum memulai kehidupan baru di dunia bawah yang disebut Tir na nÓg.

Dilansir dari Britannica, Bangsa Celtic percaya arwah-arwah orang mati ini akan kembali untuk mengunjungi rumah mereka semasa hidup.

Pada perayaan aslinya, Bangsa Celtic biasanya akan menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menakuti roh jahat.

Mereka biasanya menggunakan topeng agar tidak dikenali oleh para hantu yang mungkin saja hadir dalam perayaan tersebut.

Tradisi inilah yang dipercaya menjadi awal mula pesta topeng dan kostum dalam perayaan halloween.

Perayaan All Saints Day atau All Hallows Day DOK, Shutterstock Perayaan All Saints Day atau All Hallows Day DOK, Shutterstock

Saints' Day atau All Hallows' Day

Dilansir dari National Geographic, pada abad ke-7 Samhain berubah nama menjadi All Saints' Day atau All Hallows' Day.

Perubahan ini diinisiasi oleh pemuka Agama Kristen yang mengatur ulang tradisi hari libur pagan.

Meski mengalami perubahan nama, orang-orang terlihat tetap menyalakan api unggun, menggunakan kostum, dan melakukan parade di malam hari.

All Hallows' Day kemudian disebut dengan nama Halloween seiring perkembangan zaman.

Tradisi ini kemudian menyebar hingga benua Amerika saat imigran dari Irlandia mendatangi benua tersebut.

Ilustrasi trick or treat. Dok. Shutterstock/Sean Locke Photography Ilustrasi trick or treat.

Tradisi trick or treat

Berbicara tentang Halloween, tradisi trick or treat menjadi satu hal yang tak terpisahkan. Tradisi ini biasa dilakukan anak-anak pada malam Halloween.

Anak-anak biasanya akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta permen dan coklat sambil menggunakan kostum seram.

Tradisi ini awalnya muncul pada abad ke-16 di Inggris. Anak-anak dari keluarga kurang mampu akan mengemis meminta makanan dari rumah ke rumah pada malam Halloween.

Pada masa itu, alih-alih cokelat atau permen, orang-orang biasanya akan memberi anak-anak tersebut sebuah kue dengan hiasan salib di atasnya. Kue tersebut dinamai soul cakes.

Sebagai gantinya, anak-anak kemudian akan membacakan doa untuk si pemberi kue.

Carrowmore, Pemakaman Bangsa Celtic di Irlandia DOK. Heritage Ireland Carrowmore, Pemakaman Bangsa Celtic di Irlandia DOK. Heritage Ireland

Kuburan Celtic di Irlandia

Salah satu peninggalan Bangsa Celtic bisa dijumpai di Irlandia. Peninggalan terebut berupa pemakaman zaman megalitikum yang bernama Carrowmore. Kawasan ini disebut-sebut sebagai akar mulanya tradisi Halloween.

Carromore sendiri merupakan makam batu dari zaman megalitikum terbesar di Irlandia. Lokasinya berada di barat daya dari pusat kota Sligo, Irlandia, tepatnya di Semenanjung Cúil Iorra

Kawasan ini dibangun pada abad ke-4 SM. Carrowmore telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.

Terdapat lebih dari 30 batu nisan di kawasan pemakaman kuno tersebut. Sebagian besar nisan masih dapat dilihat hingga saat ini.

Ada juga bermacam benteng dan batu tinggi di sekitar makam. Batu tertua di pemakaman tersebut diperkirakan berusia lebih dari 6.000 tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com