Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekowisata Tuntong Laut di Aceh Tamiang, Kura-kura Langka di Dunia

Kompas.com - 31/10/2021, 22:21 WIB
Masriadi ,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Tuntong diburu, Mangrove mati

Abu Bakar, masyarakat lokal, mengakui pernah berburu telur Tuntong Laut. Sejak 1985 hingga 1998, Abu Bakar satu dari sekian warga yang mengantungkan hidupnya dari telur Tuntong Laut.

Selain itu, mereka juga menebang pohon bakau yang tumbuh subur di sekitar desa.

“Tahun 1998 itu, telur Tuntong sudah susah ditemukan. Sejak saat itu, saya berhenti berburu telur Tuntong. Kembali menggarap lahan pertanian,” kata Abu Bakar.

Baca juga: Taman Mangrove Klawalu Sorong, Taman Wisata Mangrove Pertama di Papua

Hatinya bergejolak ketika melihat telur Tuntong sudah sulit ditemukan. Hewan ini hidup dengan memakan buah mangrove.

Pada waktu bersamaan, hutan mangrove bak hilang karena ulah tangan manusia. Ditebang dan dijual menjadi arang.

“Lengkap sudah, Tuntong diburu, Mangrove mati. Saya sadar ini berbahaya buat generasi anak cucu. Maka, saya ikut program pelestarian Tuntong dan mangrove,” kenang Abu Bakar melambung ke belasan tahun lalu.

Merawat Tuntong

Bak komandan perang, dia pun memimpin pelestarian Tuntong bersama sembilan warga lokal lainnya.

Malam hari, dengan penerangan senter, dia mempimpin sembilan anggotanya mengelilingi pantai untuk mencari Tuntong dan dilepaskan ke perairan.

Ia kerap menemukan Tuntong betina yang tergeletak dalam kondisi lemah.

“Harus dirawat dulu baru dilepaskan,” katanya.

Tuntong betina menepi ke daratan pada malam hari. Menggali lubang dan bertelur.

Tuntong betina bisa bertelur 25 butir yang disimpan dalam lubang pasir sedalam 10 sentimeter.

Baca juga: Kura-Kura di Tepian Samudra

Untuk memonitor Tuntong betina, Abu Bakar memasang chip di kaki Tuntong. Dengan ini, pergerakan Tuntong bisa dimonitor, sebagai upaya perlindungan.

“Tuntong betina yang kita selamatkan 100 ekor lebih. Ribuan anak Tuntong sudah kita lepas liarkan,” kata Abu Bakar.

Dia pun kini bernafas lega. Hutan mangrove di sisi kiri-kanan Sungai Tamiang mulai tumbuh, pun di pesisir perairan. Tuntong pun mulai mudah menemukan makanannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com