Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mari Berwisata pada Hari Biasa

Kompas.com - 02/11/2021, 21:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fleksibilitas waktu sambil menghemat pengeluaran menjadi daya tarik berwisata pada hari biasa.

Motivasi berwisata

Kebiasaan berlibur pada hari biasa jika ditinjau dari sisi motivasi berwisata sebetulnya bukan hal yang mengherankan.

Plog (2001) mengemukakan dua motivasi utama orang berwisata yaitu dari aspek psychocentrism dan allocentricism.

Psychocentrics yang disebut juga dependables adalah mereka yang dianggap suka gugup dan tidak suka bertualang sehingga lebih suka berwisata ke tempat-tempat yang sudah dikenal serta lebih memilih berkendara daripada melakukan perjalanan udara.

Baca juga: 10 Alasan Mengapa Orang Suka Berlibur ke Tempat yang Selalu Sama

Adapun allocentrics atau venturers adalah mereka yang percaya diri dan berani bereksperimen dengan kehidupannya. Mereka mau mengunjungi destinasi yang tidak biasa dikunjungi turis pada umumnya.

Dalam kondisi sekarang, psychocentrics menjadi motivasi wisatawan domestik saat ini. Mengunjungi destinasi yang tidak jauh dari kediaman mereka dan memilih jalur darat.

Kondisi aman yang masih semu ini tidak menyurutkan orang untuk melakukan perjalanan.

Barangkali ini dirasa pilihan berwisata yang paling sesuai. Tidak mengherankan jika jalur-jalur wisata yang dekat dengan kota-kota besar diserbu turis domestik yang rindu berwisata.

Wisatawan bermasker di Pianemo, Raja Ampat. indonesia.travel Wisatawan bermasker di Pianemo, Raja Ampat.

Kembali ke kebiasaan lama

Namun sayangnya ketika pandemi mulai terkendali, sejumlah perusahaan mewajibkan karyawannya untuk kembali ke kantor.

Yang sempat pulang kampung dipaksa kembali ke kota. Back to office. Work from home perlahan ditanggalkan.

Sejumlah sekolah juga telah memulai proses tatap muka (PTM) terbatas. Walau tidak mewajibkan seluruh siswa untuk hadir, perlahan tetapi pasti kehidupan seperti akan normal kembali.

Baca juga: 5 Insight Travel dari Pandemi

Banyak yang tak sabar untuk kembali menjalani hari seperti sebelum 16 Maret 2020, ketika pada hari itu untuk pertama kalinya Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan beraktivitas di rumah.

Epidemiolog telah mewanti-wanti bahwa pandemi belum berakhir sehingga tidak perlu tergesa untuk beraktivitas seperti dulu lagi.

Berwisata pada hari biasa bisa menjadi pilihan sulit karena fleksibilitas waktu akan hilang.

Di tengah kewaspadaan pemerintah akan datangnya gelombang ketiga penyebaran Covid-19, tampaknya kebiasaan baru ini patut didorong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com