Jika ingin menuju puncak Piaynemo, wisatawan akan berjalan di atas jembatan kayu di tengah hutan. Pepohonan di sini sangat rindang. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan teriknya sinar matahari.
Untuk menuju ke puncak, kamu tidak perlu terburu-buru. Cukup nikmati asrinya kawasan hutan yang masih terjaga dan embusan angin dari sela-sela dedaunan.
Beberapa titik di jalur kayu di tengah hutan, wisatawan akan disuguhi oleh tempat duduk untuk beristirahat sejenak.
Baca juga: Mau Diving dan Snorkeling di Raja Ampat? Lebih Baik Bawa Alat Sendiri
Apabila sedang berkunjung ke Piaynemo saat kondisinya sepi, kamu bisa memanfaatkannya untuk istirahat sejenak di bawah pepohonan rindang sambil menikmati heningnya kawasan hutan.
Top View of Piaynemo adalah spot untuk melihat pemandangan gugusan pulau dari puncak tempat wisata ini. Gugusan pulau ini terdiri dari pulau berukuran kecil dan besar.
Baca juga: 3 Spot Instagrammable di Raja Ampat
Masing-masing pulau itu dihiasi tumbuhan, rerumputan, dan pepohonan hijau pada bagian atasnya. Bagian bawah pulau adalah air laut berwarna hijau tosca dengan gradasi biru pekat.
Top View of Piaynemo terdiri dari dua gardu pandang berukuran cukup luas. Gardu pandang pertama letaknya di atas dan yang kedua berada di bawahnya persis.
Wisatawan bisa pilih apakah ingin menikmati pemandangan dari gardu pandang satu atau dua. Jika di gardu pandang satu, kamu bisa menikmati alam dengan berdiri atau duduk di deretan bangku yang ada.
Saat Kompas.com berkunjung pada Selasa, seekor burung berwarna hitam terlihat sedang terbang dari ranting ke ranting.
Baca juga: Berenang di Kalibiru Raja Ampat, Airnya Bisa Langsung Diminum
Dari jauh, burung ini terlihat memiliki ukuran tubuh yang agak ramping seperti cendrawasih. Saat terbang cukup dekat sambil mengeluarkan suara mengikik, burung ini terlihat seperti maleo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.