Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Gendong, Konsep untuk Dongkrak Kampung Wisata di Kota Yogyakarta

Kompas.com - 06/11/2021, 16:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Wisata di Kota Yogyakarta sempat mengalami fase terpuruk saat pandemi Covid-19.

Lebih dari satu tahun, kampung wisata tidak beroperasi secara normal karena berbagai pembatasan.

Saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Yogyakarta sudah turun menjadi level 2, Pemerintah Kota Yogyakarta pun mencoba mendongkrak kembali kampung wisata agar bisa kembali normal.

Baca juga: Turis di Malioboro Jogja Bisa Vaksin dan Tes Antigen pada Akhir Pekan

Salah satu cara adalah dengan menggelar Festival Kampung Wisata. Festival ini sebagai penanda bahwa kampung wisata di Kota Yogyakarta sudah siap menerima wisatawan kembali.

Festival yang digelar selama satu minggu ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan di kampung wisata.

Konsep Gandeng Gendong

Festival Kampung Wisata ini mengaplikasikan konsep Gandeng Gendong, yakni dengan menunjukkan kolaborasi antarkampung pada Festival kali ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, Gandeng Gendong ini adalah konsep di saling kolaborasi dan saling mengisi antara kampung wisata satu dengan lainnya.

“Tidak semua kampung wisata harus menerima wisatawan, tetapi produk-produk yang dihasilkan dikolaborasikan jadi satu," kata Wahyu saat ditemui di Museum Perjuangan, Kota Yogyakarta, Sabtu (11/6/2021).

Kesultanan MataramLine Kesultanan Mataram

Ia mencontohkan jika Brontokusuman punya batik dan kuliner. Maka produknya bisa disajikan pada festival kebudayaan di kampung lain.

Gandeng Gendong juga didukung dengan adanya aplikasi Kamelia yang merupakan akronim dari kampung wisata melayani melalui aplikasi.

Dalam aplikasi ini wisatawan dapat memilih paket-paket wisata di kampung wisata Yogyakarta. Selain itu juga, ada daftar harga, serta berfungsi untuk wisatawan memesan kapan akan datang.

Baca juga: Pandemi Covid, Perajin Bakpia Jogja Buat Berbagai Varian Rasa Baru

“Dengan adanya aplikasi Kamelia, yakni kampung wisata melayani melalui aplikasi. Kita di sana bisa dapat layanan dengan membuka aplikasi Kamelia itu di situ nanti ada harganya, ada paket seperti apa, kapan mereka datang,” ujar dia.

Sekarang ini sudah ada sebanyak 17 kampung wisata di Kota Yogyakarta dan rencananya pada akhir tahun kampung wisata ditambah sebanyak 13 sehingga, nantinya total ada 30 kampung wisata di Kota Yogyakarta.

Kampung wisata di Yogyakarta menyasar berbagai elemen mulai dari anak-anak, keluarga, hingga ke wisatawan manca negara.

Baca juga: Industri Pariwisata di Jogja Rugi Rp 10 Triliun Selama Pandemi

“Sasaran kampung wisata anak-anak, keluarga bahkan mancanegara seperti di Purbayan itu membuka pelatihan kriya peraknya. yang datang dari Belanda dan Belgia dulu sebelum pandemi,” kata dia.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan Festival Kampung Wisata ini sebagai upaya untuk mengajak masyarakat untuk mulai kembali merespon wisata yang sudah mulai dibuka.

“Kita harus kondisikan bahwa wisata sudah dibuka tetapi protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Nah, ini promosi saja bahwa Kota Yogyakarta sudah siap menerima wisatawan,” kata dia.

Baca juga: Sandiaga: Kami Tengah Siapkan Work From Jogja

Tiap kampung wisata memiliki karakteristik berbeda-beda, sehingga dapat dilakukan kolaborasi antar kampung wisata di Kota Yogyakarta.

“Keunikan kampung wisata ada yang karena alamnya, seni budaya, kuliner, kerajinan, keunikan masing-masing. Nah, sekarang tugas kita menghidupkan destinasi wisata integrasikan, misalnya kolaborasi antara seni budaya dan kerajinan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com