Menurut dia, alasan dari Ketua Kampung Arborek adalah dahulu masyarakat Desa Wisata Arborek merasa kesulitan untuk menarik perhatian wisatawan.
Baca juga: Perajin Anyaman di Desa Wisata Arborek Papua Barat Kehilangan Pembeli Akibat Pandemi
“Susah untuk cari perhatian supaya tamu banyak yang masuk. Takutnya kalau kita bikin tarif, malah menghalangi orang untuk masuk,” ujar Ronald.
Selain itu jika wisatawan sudah mendengar nilai yang perlu dibayar untuk masuk ke Desa Arborek, pihaknya khawatir mereka akan malas berkunjung.
“Tapi saat ini kita sudah mulai merasa bahwa (pesona yang dimiliki Desa Wisata Arborek) sudah cukup untuk memasang tarif. Mudah-mudahan kita bisa gerak cepat,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.