Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh-oleh Khas Raja Ampat Bisa Dibeli di Desa Wisata Arborek

Kompas.com - 10/11/2021, 19:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Sebagian besar destinasi wisata di Indonesia memiliki produk ekonomi kreatif (ekraf) yang kerap diburu wisatawan sebagai oleh-oleh.

Salah satu daerah tujuan wisata yang tidak absen dari kehadiran produk ekraf adalah Desa Wisata Arborek di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

“Di sini ada produk anyaman dari para mama-mama Arborek. Ada kulit kayu, lalu suvenir berbentuk ikan pari manta yang merupakan ikon desa ini,” kata Ketua Pokdarwis Desa Wisata Arborek Ronald Mambrasar kepada Kompas.com di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (27/10/2021).

Adapun, desa ini menghasilkan beragam produk ekraf yang dapat dipilih wisatawan. Salah satunya adalah kalung.

Baca juga:

Kemudian, ada juga anyaman dalam bentuk topi warna-warni berbentuk ikan pari manta, tas jinjing untuk belanja, noken atau tas anyaman khas Papua, dan vas bunga dengan berbagai bentuk.

Untuk noken, wisatawan diberi pilihan apakah ingin membeli noken versi besar, atau noken versi kecil yang digunakan untuk membawa botol minum atau ponsel.

“Untuk satu anyaman tas, jadinya sekitar tiga sampai empat hari. Kalau topi ikan pari manta dibuatnya selama satu minggu,” ujar salah seorang mama Arborek, tidak ingin disebut namanya, kepada Kompas.com, Rabu.

Para mama Papua saat menganyam suvenir khas Arborek, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian Para mama Papua saat menganyam suvenir khas Arborek, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).

Sementara untuk kerajinan anyaman lain seperti noken, bakul, dan vas bunga memakan waktu pengerjaan yang sama dengan anyaman tas.

Setiap kerajinan anyaman dibuat menggunakan bahan mentah bernama pandan laut dan pandan hutan. Pewarna untuk masing-masing anyaman pun menggunakan bahan alami.

Harga oleh-oleh Desa Wisata Arborek

Harga kerajinan tangan oleh para mama di Arborek terbilang cukup terjangkau. Namun, harganya tergantung dengan ukuran kerajinan. Kisaran harga secara keseluruhan adalah Rp 100.000-Rp 350.000.

Baca juga:

Misalnya adalah noken yang bisa digunakan untuk membawa buku. Ukurannya yang cukup besar membuatnya dihargai sebesar Rp 300.000.

Sementara untuk noken berukuran kecil yang digunakan untuk membawa HP atau botol minum, harganya adalah Rp 200.000.

“Semua jenis topi harganya Rp 350.000. Kalau vas bunga harganya Rp 100.000, dan tas nyaman untuk ke pasar supaya enggak repot bawa plastik itu Rp 150.000,” kata mama tersebut.

Hasil kerajinan para mama Papua di Arborek, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian Hasil kerajinan para mama Papua di Arborek, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).

Sepi pembeli akibat pandemi

Seorang mama Arborek yang juga pengrajin produk ekraf mengatakan, selama pandemi tidak ada pemesanan produk sama sekali karena tidak ada pengunjung.

“Selama pandemi kita enggak bikin apa-apa karena semua akses perjalanan wisata mati. Tapi sebelum pandemi, dalam sehari produk kita sering diborong wisatawan,” ungkapnya.

Apabila ingin membeli produk ekraf, saat ini Desa Wisata Arborek yang berlokasi di Pulau Arborek, Distrik Meos Mansar, sudah menerima kembali wisatawan. Harga tiket masuk Desa Wisata Arborek adalah sukarela.

Baca juga:

Desa ini dapat ditempuh dari Kota Waisai di Pulau Waigeo. Perjalanan menuju ke lokasi tersebut menghabiskan waktu sekitar satu jam dengan kapal cepat.

Sementara untuk menuju Kota Waisai, wisatawan dapat menggunakan pesawat atau kapal dari Kota Sorong.

Jika naik pesawat, waktu tempuh dari Bandara Domine Eduard Osok di Sorong menuju Bandara Marinda di Waisai adalah sekitar 30 menit dengan pesawat perintis Cessna milik maskapai penerbangan Susi Air.

Sementara jika naik kapal, waktu tempuhnya berada pada kisaran dua jam. Harga tiketnya sekitar Rp 100.000 untuk Kelas Ekonomi dan Rp 215.000 untuk Kelas VIP.

Informasi lebih rinci bisa langsung ditanya ke pihak penjual tiket di pelabuhan karena jadwalnya tidak menentu akibat pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com