KOMPAS.com – Manusia patung merupakan salah satu atraksi wisata yang dapat disaksikan wisatawan di Kota Tua, Jakarta.
Kendati demikian, sempat ditutupnya tempat wisata tersebut selama 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19 membuat sebagian manusia patung memutuskan untuk pulang kampung, bahkan beralih profesi.
“Biar anak bisa jajan, istri bisa makan, dan keluarga bisa belanja, saya istilahnya ngamen ke kampung-kampung. Dari Jakarta bisa sampai ke Tangerang,” kata Yusuf (28), salah satu manusia patung di Kota Tua kepada Kompas.com di Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Pria asal Tasikmalaya ini melanjutkan, perjalanannya menuju kampung-kampung dari Jakarta sampai ke Tangerang dilakukan dengan menaiki truk-truk yang mengarah ke sana.
Baca juga:
Selama kawasan wisata Kota Tua ditutup, pendapatan harian yang dihasilkan dari ngamen bisa mencapai Rp 150.000 jika beruntung.
“Kalau lagi sepi dapat Rp 50.000-Rp 60.000 setelah kerja dari pagi sampai sore,” kata Yusuf.
Namun, pendapatan yang sedikit itu menurutnya juga pengaruh dari kampung-kampung yang dia kunjungi.
“Namanya keliling kampung, kalau setiap hari ke situ-situ terus kan enggak enak ya sama warga. Kadang mereka kalau kita keseringan jadi agak bosen (dan membayar sedikit),” sambungnya.
Yusuf merupakan anggota dari Komunitas Seni Karakter Kota Tua (KSKT). Dalam komunitas yang dibina oleh Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua ini, dia berperan sebagai WR Soepratman.
Mengingat bahwa karakter yang dipilih merupakan pahlawan nasional dan pencipta lagu “Indonesia Raya”, Yusuf memanfaatkan masa-masa ngamen di kampung sebagai wadah untuk mengajarkan sejarah Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.