Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manusia Patung di Kota Tua Jakarta, Sempat Ngamen di Kampung Akibat Pandemi

Kompas.com - 11/11/2021, 18:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Namun, pendapatan yang sedikit itu menurutnya juga pengaruh dari kampung-kampung yang dia kunjungi.

“Namanya keliling kampung, kalau setiap hari ke situ-situ terus kan enggak enak ya sama warga. Kadang mereka kalau kita keseringan jadi agak bosen (dan membayar sedikit),” sambungnya.

Kostum dan properti milik sendiri

Yusuf mengungkapkan bahwa seluruh kostum dan properti yang dimiliki merupakan hasil jerih payahnya sendiri.

“Kostum (dan properti) punya sendiri, bikin sendiri dengan lihat-lihat di Google untuk cari referensi,” ujarnya.

Baca juga:

W.R. Soepratman merupakan pahlawan nasional yang dia pilih untuk diperankan saat pertama menjajal dunia manusia patung.

Pada saat itu, dia mengatakan bahwa belum ada manusia patung yang memerankan pencipta lagu Indonesia Raya itu di Kota Tua.

“Makanya saya bikin (kostum dan properti). Saya cat, lalu saya kira-kira apa lagi yang kurang. Ternyata banyak perlengkapannya. Mulai dari biola, lalu ada onthel yang menggambarkan suasana tempo dulu,” kata Yusuf.

Untuk biola, saat pertama kali dibuat, dia mengaku bahwa alat musik itu bisa dimainkan. Namun, saat ini kondisinya sudah kurang bagus.

Yusuf (28) asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai salah satu manusia patung di Kota Tua yang memilih karakter WR Soepratman, Jakarta, Rabu (10/11/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Yusuf (28) asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai salah satu manusia patung di Kota Tua yang memilih karakter WR Soepratman, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Paki kostum sejak pagi

Sebelum pandemi Covid-19, Yusuf mengatakan bahwa dia sudah mulai bekerja pukul 08.00 WIB sebelum kembali ke rumah pada 22.00 WIB.

Namun, saat ini dirinya hanya bekerja sampai pukul 18.00 WIB mengikuti jam operasional Kota Tua sejak dibuka kembali pada akhir Oktober 2021.

“Biasanya dulu cuma bisa istirahat setiap tiga jam sekali. Kasihan pengunjung kalau ingin foto, tapi kitanya istirahat. Mereka nyariin. Tapi kalau sekarang, kita istirahat sesuai waktu salat sejak stand by dari pagi,” jelas Yusuf.

Sebelum mulai kerja pukul 08.00 WIB, dia sudah bersiap-siap menggunakan kostum sejak pagi dari kediamannya di dekat Kota Tua.

Baca juga:

Sementara untuk riasan, Yusuf baru mengenakannya di kawasan wisata agar tidak ribet saat mengendarai onthel dari tempat tinggalnya. Sementara properti lain seperti biola disimpan di gudang di kawasan wisata.

“Kostum sudah dicat dari rumah, waktu persiapannya sekitar 30 menit supaya sempurna. Pakai bajunya berlapis-lapis. Pakai kaus dulu, kemeja, lalu jas. Ini supaya kausnya menyerap keringat, dan tidak tembus ke jas,” pungkas Yusuf.

Apabila ingin berfoto dengan para manusia patung, wisatawan bisa ke Kota Tua yang sudah dibuka lagi dengan jam operasional setiap hari pukul 08.00-18.00 WIB.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com