Panduan Wisata ke Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Maluku Tenggara

KOMPAS.com – Desa Wisata Ngilngof di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara menawarkan beragam pesona pariwisata yang patut dilihat wisatawan.

Mulai dari Pantai Ngurbloat yang terkenal akan pasir putih terhalus di dunia, Danau Ablel dengan beragam ikannya untuk dipancing, hingga Gereja Santa Maria Ngilngof yang menghadap langsung ke Pantai Ngurfaruan, semua penuh pesona keindahan.

“Kalau di Ngurbloat, wisatawan bisa menyelam atau berenang, atau snorkeling. Ada yang di pantai mereka foto-foto sambil menikmati pasirnya,” kata Kepala Desa Ngilngof bernama Andi kepada Kompas.com di Desa Wisata Ngilngof, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Rumah dari Tiga Pantai Menawan

Apabila ingin berkunjung, alamat lengkap Desa Wisata Ngilngof adalah di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut panduan wisata ke Desa Wisata Ngilngof yang Kompas.com rangkum, Senin (15/11/2021):

kompas.com / Nabilla Ramadhian Desa Wisata Ngilngof di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

Panduan transportasi ke Desa Ngilngof

• Perjalanan dari Jakarta ke Desa Ngilngof

Untuk menuju ke Desa Wisata Ngilngof, kamu harus naik pesawat menuju Bandara Langgur yang juga dikenal dengan Bandara Karel Sadsuitubun.

Baca juga: 9 Aktivitas di Desa Wisata Ngilngof Kei Kecil, Wisata di Pantai Berpasir Halus

Bandara ini berlokasi di Desa Ibra. Jarak tempuh dari Bandara Langgur menuju Desa Wisata Ngilngof adalah 24 kilometer (km) atau sekitar 35 menit menggunakan kendaraan roda empat.

• Transit sekali ke Ambon atau Makassar

Kendati demikian untuk perjalanan dari Jakarta atau Bandara Soekarno-Hatta, kamu harus melakukan satu kali transit terlebih dahulu.

KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian Tugu Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Kamis (28/10/2021).

Untuk transit, kamu bisa melakukannya di Bandara Pattimura di Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku atau di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Jika melakukan perjalanan pada Kamis (25/11/2021), terdapat sejumlah maskapai yang tersedia menuju Kota Ambon dan Makassar.

Beberapa di antaranya adalah Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air, dan Lion Air. Kamu dapat memilih apakah ingin melakukan perjalanan dengan maskapai yang sama atau lintas maskapai.

Baca juga: Perjalanan Desa Ngilngof di Kei Kecil Jadi Desa Wisata, Sempat Ada Penolakan dari Warga

Untuk maskapai yang sama, pada tanggal tersebut hanya tersedia Sriwijaya Air dan transit dilakukan di Makassar.

Kemudian untuk lintas maskapai, ada Batik Air dan Wings Air, Lion Air dan Wings Air, serta Batik Air dan Sriwijaya Air. Perjalanan dengan lintas maskapai hanya berlaku untuk mereka yang transit di Kota Ambon.

kompas.com / Nabilla Ramadhian Atraksi seni budaya di Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

• Harga tiket, jadwal keberangkatan, dan lama perjalanan ke Desa Ngilngof

Harga penerbangan untuk keberangkatan pada 25 November 2021 dibanderol mulai dari Rp 1,8 juta per perjalanan.

Kemudian, waktu penerbangan paling pagi adalah pukul 01.30 WIB sementara paling siang adalah pukul 04.00 WIB.

Baca juga: Wisata ke Desa Ngilngof di Kei Kecil, Bisa Lihat Tarian tentang Sejarah Ngilngof

Apabila melakukan transit ke Makassar, lama perjalanan dari Jakarta ke kota transit adalah sekitar 3,5 jam. Sementara lama perjalanan dari Makassar ke Kei Kecil adalah sekitar 4,5 jam.

Bagi yang melakukan transit ke Kota Ambon, lama perjalanan dari Jakarta ke sana adalah sekitar 6 jam. Kemudian, perjalanan dari kota transit menuju Kei Kecil adalah sekitar 1 jam.

KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian Wisatawan di Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

• Perjalanan dari Bandara Langgur ke Desa Ngilngof

Perjalanan dari Bandara Langgur menuju Desa Wisata Ngilngof adalah sekitar 35 menit menggunakan kendaraan roda empat. Jika ingin menyewa mobil, harganya berada pada kisaran Rp 200.000 hanya untuk diantarkan ke penginapan.

Sementara untuk penyewaan harian termasuk pengemudi, harganya berada pada kisaran Rp 600.000. Nominal ini belum termasuk bensin yang diperlukan.

Baca juga: Janji Sandiaga di Desa Wisata Ngilngof Maluku: Perbaikan Jaringan Internet

Apabila ingin menghemat biaya, kamu bisa hanya menyewa mobil untuk diantarkan menuju penginapan.

Untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata di Desa Wisata Ngilngof, kamu bisa meminta tolong kepada para pemuda desa untuk mengantarkanmu naik motor. Biaya bisa langsung dinegosiasikan dengan mereka.

kompas.com / Nabilla Ramadhian Desa Wisata Ngilngof di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

Panduan menginap dan kulineran lokal di Desa Ngilngof

Andi mengungkapkan bahwa Desa Wisata Ngilngof memiliki enam homestay dengan harga bervariasi yakni kisaran Rp 150.000-Rp 200.000.

“Homestay ada, tapi letaknya di Pantai Ngurbloat. Harga itu per hari,” ucap dia.

Sebelum menginap di homestay, kamu bisa bertanya terlebih dulu apakah mereka menyediakan kuliner lokal untuk dicicipi atau tidak.

Baca juga: Pantai Ngurbloat di Kepulauan Kei, Tempat Wisata Tanpa Plastik

Jika tidak, kamu bisa tanya rumah makan mana yang menyediakannya atau apakah pihak penginapan bisa membuatkannya untukmu. Salah satu kuliner lokal yang tersedia di Desa Wisata Ngilngof adalah pisang embal.

“Embal ini sejenis ketela pohon lalu diolah menjadi tepung, nanti dibungkus pakai daun pisang. Rasanya manis tapi ada asamnya sedikit,” jelas Andi.

Ada juga beragam hidangan olahan umbi-umbian yang digoreng, seperti pisang embal. Umbi-umbian akan dikupas dan dibelah, lalu dimasukkan ke dalam wajan.

“Wajan sudah dipanaskan. Di situ ada minyak kelapa. Tapi ada juga olahan umbi-umbian yang direbus. Umbi-umbian ini dihidangkan tidak dibungkus seperti pisang embal,” sambung dia.

KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian Salah satu pengunjung Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

Panduan wisata di Desa Wisata Ngilngof

Desa Wisata Ngilngof menawarkan kegiatan wisata pantai, wisata alam, dan wisata religi. Untuk wisata pantai, terdapat tiga pantai yang mengelilingi desa yaitu Pantai Ngurbloat, Pantai Ngurfaruan, dan Pantai Yenroa.

• Wisata pantai

Di Pantai Ngurbloat, kegiatan wisata selain berenang di tepi pantai dan menyelam adalah bermain pasir, jalan-jalan di tepi pantai, dan keliling naik perahu.

Kemudian karaoke atau menyetel musik, bermain futsal di lapangan tepi pantai, atau duduk santai di deretan gazebo yang ada.

Baca juga: Pantai Ngurbloat Maluku Tenggara, Pantai dengan Pasir Terhalus di Asia Tenggara

Sementara di Pantai Ngurfaruan, kamu bisa duduk santai di tepi pantai atau perbatasan antara Desa Ngilngof dengan pantai. Kedua tempat itu sama-sama menawarkan semilir angin yang sejuk.

Untuk Pantai Yenroa, Andi mengatakan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Pantai Yenroa bisa melakukan wisata edukasi bakau.

kompas.com / Nabilla Ramadhian Desa Wisata Ngilngof di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).

• Wisata alam

Jika ingin melakukan wisata alam, salah satu tempat wisata yang dapat dikunjungi adalah Danau Ablel. Letaknya sekitar 700-800 meter dari pusat desa.

“Di danau, pengunjung bisa mancing ikan mujair, ikan mas, gurame, dan jutaan ekor ikan lainnya. Kalau mau mancing tapi bawa peralatan sendiri,” kata Andi.

• Wisata religi

Untuk wisatawan yang gemar melakukan wisata religi, terdapat Gereja Santa Maria Ngilngof yang bisa dikunjungi. Gereja ini berlokasi tepat di pusat desa, dan berada di dataran tinggi.

Posisinya yang menghadap langsung ke Pantai Ngurfaruan menjadikannya sebagai spot apik untuk melihat pemandangan pantai dari ketinggian.  Jika sedang berdiri menghadap ke arah pintu masuk, di sisi kanan akan terlihat Goa Maria yang cukup besar.

Baca juga: 3 Catatan untuk Desa Wisata Ngilngof Maluku dari Menparekraf Sandiaga

“Kami punya bangunan gereja di mana sering dapat kunjungan dari masyarakat di luar kampung kita,” tutur Andi.

Wisatawan yang tidak ingin beribadah tetap bisa mengunjungi gereja ini. Namun, pastikan tidak berisik dan mengganggu kegiatan agama.