Namun jika waktu peminjaman sepeda sudah mendekati 30 menit, para anggota komunitas yang sepedanya tengah disewa akan memberi tahu wisatawan.
“Saya pribadi sudah tiga kali mengalami ini. Saya tunggu 10-30 menit setelah waktu penyewaan habis, kok orangnya enggak muncul. Kalau begini, ini sih sudah hilang,” sambung dia.
Usaha berbasis saling percaya ini memang penuh risiko. Chefi mengatakan, dia pun tidak bisa berbuat apa-apa saat sepedanya hilang selain mencari unit baru untuk disewakan kembali.
Sementara untuk kerusakan, hal tersebut menurut dia sudah menjadi makanan sehari-hari. Entah itu rusak karena rem atau rantai, semuanya dibenarkan secara mandiri.
“Kalau rusak, enggak pernah ada wisatawan yang tanggung jawab. Kalau rusak selama bisa dibenarkan, saya sendiri yang benarkan. Kalau tidak bisa, saya bawa ke bengkel,” pungkasnya.
Apabila ingin jalan-jalan di Kota Tua naik sepeda onthel, harga sewanya adalah Rp 20.000 per 30 menit dan sudah termasuk topi pantai warna-warni untuk dipinjam.
Sementara untuk Kota Tua, jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 08.00-18.00 WIB. Sebelum memasuki kawasan, seluruh wisatawan harus check-in di aplikasi PeduliLindungi atau tunjukkan bukti vaksin Covid-19 secara fisik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.