Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

5 Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit, Yogyakarta Ini Jadi Penawar Rindu Suasana Tempo Dulu

Kompas.com - 24/11/2021, 10:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

4. Berburu kerajinan tangan

Mengunjungi destinasi wisata tak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan untuk kerabat.

Baca juga: Kampung Wisata Rejowinangun Yogyakarta Punya Tarian Khas Edan-edanan

Sebagian besar masyarakat di Desa Wisata Kaki Langit berprofesi sebagai pengrajin kayu. Mereka telah menghasilkan berbagai furnitur hingga suvenir, seperti pigura, meja-kursi, dan kap lampu yang bisa jadi oleh-oleh.

Selain itu, ada juga kerajinan tangan dari bubut kayu yang berupa asbak dan mangkuk. Hasil kerajinan ini pun dipasarkan di Pasar Kaki Langit.

Warga Desa Wisata Kaki Langit juga memiliki wisata edukasi seperti pembuatan jamu tradisional, edukasi rumah limas, aneka kriya, dan sejumlah produk kreatif lainnya.

5. Merasakan suasana tempo dulu

Salah satu keunggulan dari destinasi wisata ini adalah nuansa yang ditawarkan. Desa ini didesain sedemikian rupa sehingga suasana tempo dulu terpancar melalui penerapan aksen tradisional.

Baca juga: 3 Wisata Yogyakarta yang Sudah Buka, Pas untuk Akhir Pekan

Tradisi Jawa yang begitu kental diterapkan mulai dari pakaian, makanan, hingga suasana alam pedesaan.

Berbagai arena hiburan, spot foto menarik, hingga hamparan sawah yang berbaur dengan sejuknya udara membuat wisatawan seperti kembali ke tempo dulu.

Salah satu penampakan Desa Wisata Kaki Langit. (DOK. Kemenparekraf) Salah satu penampakan Desa Wisata Kaki Langit.

Pengelola Wisata Kaki Langit tidak mematok tarif khusus. Wisatawan cukup membayar parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Saat berkunjung, Anda disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada kendaraan umum untuk mencapai desa ini.

Untuk menuju Desa Kaki Langit dari pusat Kota Yogyakarta, Anda butuh waktu sekitar 41 menit. Jarak pusat kota dengan Wisata Kaki Langit juga lumayan jauh, yakni sekitar 20,1 kilometer (km). Namun, jalanan di sekitar sudah bagus untuk dilewati.

Tak cuma itu, Desa Wisata Kaki Langit pun sudah bersertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE), sehingga para wisatawan bisa menikmati liburan dengan lebih aman dan nyaman.

Baca juga: Sejarah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Berdiri Kokoh sejak 1760

Sebelum berwisata, pastikan Anda sudah divaksinasi, mengunduh aplikasi PeduliLindungi, dan selalu patuh pada protokol kesehatan (prokes) dengan menerapkan 6M, yakni menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Informasi lebih lanjut tentang destinasi wisata lainnya dapat mengikuti akun Instagram  @pesonaid_travel, Facebook  @pesonaid_travel, TikTok @indonesia.travel, YouTube Pesona Indonesia, dan laman indonesia.travel. Selamat merencanakan liburan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com