Mengunjungi destinasi wisata tak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan untuk kerabat.
Baca juga: Kampung Wisata Rejowinangun Yogyakarta Punya Tarian Khas Edan-edanan
Sebagian besar masyarakat di Desa Wisata Kaki Langit berprofesi sebagai pengrajin kayu. Mereka telah menghasilkan berbagai furnitur hingga suvenir, seperti pigura, meja-kursi, dan kap lampu yang bisa jadi oleh-oleh.
Selain itu, ada juga kerajinan tangan dari bubut kayu yang berupa asbak dan mangkuk. Hasil kerajinan ini pun dipasarkan di Pasar Kaki Langit.
Warga Desa Wisata Kaki Langit juga memiliki wisata edukasi seperti pembuatan jamu tradisional, edukasi rumah limas, aneka kriya, dan sejumlah produk kreatif lainnya.
Salah satu keunggulan dari destinasi wisata ini adalah nuansa yang ditawarkan. Desa ini didesain sedemikian rupa sehingga suasana tempo dulu terpancar melalui penerapan aksen tradisional.
Baca juga: 3 Wisata Yogyakarta yang Sudah Buka, Pas untuk Akhir Pekan
Tradisi Jawa yang begitu kental diterapkan mulai dari pakaian, makanan, hingga suasana alam pedesaan.
Berbagai arena hiburan, spot foto menarik, hingga hamparan sawah yang berbaur dengan sejuknya udara membuat wisatawan seperti kembali ke tempo dulu.
Pengelola Wisata Kaki Langit tidak mematok tarif khusus. Wisatawan cukup membayar parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Saat berkunjung, Anda disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada kendaraan umum untuk mencapai desa ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.