Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2021, 12:12 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru).

Penerapan tersebut bertujuan menekan kenaikan kasus Covid-19, salah satunya dengan mengurangi mobilitas masyarakat.

Menurut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa, kebijakan tersebut berlaku mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

Penerapannya juga mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease  2019 pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Kita baru saja menerima Inmendagri ini dan akan segera disosialisasikan ke pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat untuk menaati aturan tersebut," kata Mikron, dikutip dari Antara, Rabu (24/11/2021).

Baca juga:

Ia juga menyinggung soal kasus Covid-19 yang sedang melonjak di Benua Eropa, sekaligus menjadikan kawasan tersebut sebagai episentrum kasus Covid-19 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kebiasaan penularan virus corona dari Benua Eropa ini setelah satu bulan baru masuk ke Indonesia dan sekitar tiga minggu menyebar ke Bangka Belitung. Oleh karena itu, kita mengantisipasi penyebaran virus corona ini, terutama saat liburan Nataru ini," jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi PPKM Level 3 selama libur Nataru. 

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Selasa (23/11/2021), pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 serentak saat libur Nataru. 

Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021 mengatur sejumlah kegiatan pariwisata selama periode tersebut. 

Beberapa di antaranya adalah penggunaan aplikasi PeduliLindungi di kawasan wisata, serta pembatasan kuota kunjungan wisatawan maksimal 50 persen dari kapasitas total.

Selain itu, hanya wisatawan yang ada di kategori kuning dan hijau yang boleh masuk ke kawasan wisata. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik Mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik Mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama Bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama Bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, Mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, Mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Menparekraf Imbau Wisatawan dan Masyarakat Sekitar Waspada

Gunung Marapi Meletus, Menparekraf Imbau Wisatawan dan Masyarakat Sekitar Waspada

Travel Update
Wisatawan Nusantara Makin Wara-wiri, Tertinggi Selama Pandemi

Wisatawan Nusantara Makin Wara-wiri, Tertinggi Selama Pandemi

Travel Update
5 Perbedaan Gunung Marapi dan Merapi, Jangan Salah 

5 Perbedaan Gunung Marapi dan Merapi, Jangan Salah 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com