Permasalahan
Melansir Kompas.com, Senin (18/10/2021), salah satu syarat bagi wisman untuk liburan ke Bali adalah mereka harus menggunakan penerbangan langsung dari negara asalnya.
IINTOA mengungkapkan, hal tersebut sulit dilakukan karena tidak semua negara asal para wisman memiliki penerbangan langsung ke Pulau Dewata.
Baca juga: Rekomendasi 6 Hotel di Depan Pantai Kuta Bali
Menurut mereka, kebijakan itu juga tidak selaras dengan pola perjalanan wisman. Rata-rata, mereka menggunakan maskapai yang penerbangannya transit dulu sebelum tiba di Bali.
Solusi
Sebagai solusi atas permasalahan itu, IINTOA meminta agar pemerintah Indonesia mengizinkan wisman untuk transit tidak lebih dari 12 jam sebelum tiba di Bali.
Baca juga: Itinerary 1 Hari Wisata di Ubud, dari Wisata Alam hingga Kekinian
Permasalahan
Poin terakhir yang diajukan oleh IINTOA adalah soal daftar negara asal wisman yang diizinkan berkunjung ke Bali.
Menurut unggahan dalam akun Instagram resmi Ditjen Imigrasi, Minggu (31/10/2021), daftar 19 negara itu adalah Arab Saudi, Bahrain, China, Hungaria, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Kuwait.
Lalu Liechtenstein, Norwegia, Perancis, Uni Emirat Arab, Polandia, Portugal, Qatar, Selandia Baru, Spanyol, dan Swedia.
Baca juga: Dear Pemuda, Berani Coba 7 Aktivitas Ekstrem di Bali Berikut?
Menurut IINTOA, pembatasan ini membuat wisman dari negara-negara yang dibatasi kedatangannya beralih ke destinasi wisata lain.
Solusi
Guna mengantisipasi hal itu, IINTOA mengusulkan sejumlah negara yang dapat ditambahkan ke daftar negara yang boleh berkunjung ke Bali, yakni Belanda, Inggris Raya, dan Jerman.
Baca juga: Tips Melihat Lumba-Lumba di Lovina Bali
Kemudian Perancis, Italia, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Denmark, Swedia, Norwegia, Rusia, dan negara-negara Baltik seperti Lithuania, Estonia, serta Latvia.
“Kami sangat membutuhkan perhatian pak presiden. Kami memohon pak presiden dapat segera mengulurkan tangan dan mengambil sikap untuk menyelamatkan pariwisata Indonesia melalui Bali,” tutup surat terbuka untuk Jokowi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.