Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Pantai Watunene Gunungkidul yang Indah dan Masih Sepi

Kompas.com - 30/11/2021, 14:34 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Mengunjungi Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak lengkap rasanya tanpa mengunjungi kawasan pantai.

Namun bagi yang bosan dengan kawasan pantai yang sudah populer, tidak ada salahnya berkunjung ke kawasan pantai wilayah timur yang sebagian di antaranya masih jarang dikunjungi.

Salah satunya adalah Pantai Watunene di Kapasan, Kepanewon atau Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Meski masih relatif sepi, Pantai Watunene memiliki keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya.

Baca juga: Pantai Pesewan Gunungkidul yang Tersembunyi, Rute ke Sana Cukup Menantang

Pantai Watunene terletak di Padukuhan Ngasem, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, atau berada dekat dengan Pantai Poktunggal, tepatnya berada di antara pantai Poktunggal dan Pantai Seruni.

Jika ingin mengunjungi Pantai Watunene, wisatawan bisa terlebih dahulu ke Desa Wisata Tepus yang berada di Kelurahan Tepus.

Menuju Pantai Watunene

Menuju Pantai Watunene, pengunjung harus melewati medan jalan berbatu yang masih terjal. Karena jalan masih cor blok, butuh kendaraan dengan jarak dari tanah yang tinggi.

Untuk memudahkan wisatawan, saat ini warga di Kalurahan Tepus sudah menyediakan mobil jenis jip dengan penggerak 4x4 untuk memudahkan menuju kawasan pantai Watunene.

Ketua Desa Wisata Tepus Suhari mengatakan, pihaknya telah memperoleh Surat Keputusan (SK) dari bupati Gunungkidul sejak 2020. Namun, belum banyak terobosan yang signifikan sejak kepemilikan SK.

Beberapa waktu lalu, bersama masyarakat pihaknya menyediakan mobil yang sudah dimodifikasi jenis jip untuk berkunjung.

Baca juga: Wisata Kopi Robusta Asli Gunungkidul di Kampung Ngawen

"Dari rest area Tepus, naik jip menuju kawasan pantai sejauh 4 kilometer (km). Ada beberapa pantai, di antaranya tergolong masih perawan, yakni Pantai Watunene dan Watu Lawang" kata Suhari kepada wartawan Senin (29/11/2021).

Pantai Watunene dan Watulawang

Pantai Watunene berada di bawah tebing yang cukup menjulang dengan pasir berwarna putih. Menuju bibir pantai harus dilakukan dengan menuruni tebing melalui jalan setapak yang cukup curam, sehingga butuh kehati-hatian.

Meski begitu, sulitnya perjalanan akan terbayar saat sampai di bibir pantai oleh pemandangan indah. Suasana sepi dengan hanya suara deru ombak sangatlah menentramkan, seolah menghapus kelelahan setelah perjalanan sekitar 75 km dari pusat Kota Yogyakarta.

Pantai Watu Nene di Tepus, GunungkidulDok Pemkab Gunungkidul Pantai Watu Nene di Tepus, Gunungkidul

Setelah puas menikmati suasana Pantai Watunene, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Watulawang. Untungnya, perjalanan ke sana tidak butuh usaha ekstra. Cukup lalui jalan datar.

Suhari mengatakan, pengunjung bisa memanfaatkan paket wisata yang ditawarkan pengelola Desa Wisata Tepus. Dengan paket wisata itu, wisatawan akan disambut kesenian reyog atau jathilan sebelum berangkat.

Baca juga: Gunungkidul Yogyakarta Terbuka untuk Investasi Wisata Edukasi

Dari kawasan Pantai, wisatawan akan diajak berkunjung ke kawasan UMKM penduduk lokal yakni kerajinan perak dan batik. Motif batik Pinilih bergambar lobster. Motif tersebut dipilih untuk menunjukkan identitas masyarakat setempat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com