Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres ke-V JKPI di Bogor, 40 Kepada Derah akan Bahas Isu Budaya dan Sejarah

Kompas.com - 04/12/2021, 10:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) resmi digelar di Kota Bogor, Jawa Barat.

Pelaksanaan Kongres JKPI di Kota Bogor ini digelar selama tiga hari mulai Jumat (3/12/2021) hingga Minggu (5/12/2021).

Ada sekitar 40 kepala daerah yang menghadiri perhelatan besar itu. Mereka akan membahas sejumlah isu tentang budaya dan sejarah Indonesia.

Baca juga: Jabat Ketua Presidium JKPI, Bima Arya Akan Benahi Pelestarian Budaya dan Pusaka di Indonesia

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan kegembiraannya karena Kota Bogor dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Kongres JKPI ke-V.

Ia mengatakan, kegiatan kongres tersebut sekaligus menjadi ajang promosi dan pertukaran budaya dari masing-masing daerah.

"Pelaksanaan Kongres ke-V JKPI ini merupakan sejarah, kebanggaan dan kehormatan luar biasa bagi Kota Bogor," kata Bima usai menghadiri pembukaan Kongres JKPI, di Puri Begawan, Jumat.

Baca juga: 4 Vila di Bogor yang Cocok untuk Keluarga, Ada Private Pool

Bima menambahkan, rangkaian acara kongres juga akan dimeriahkan oleh parade budaya serta pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari masing-masing daerah peserta kongres.

Agenda lainnya, sambung Bima, adalah penyerahan penghargaan kepada penggagas terbentuknya jaringan kota pusaka, yaitu Presiden RI Joko Widodo dan Tri Rismaharini.

Sejarah pembentukan JKPI

Keberadaan JKPI, kata Bima, memang tidak lepas dari peran kedua tokoh itu. Pembentukan JKPI awalnya diprakarsai pada tahun 2005 oleh 4 kota di Indonesia.

Lalu tahun 2008 bertempat di kota Surakarta, Jawa Tengah, JKPI dideklarasikan oleh 12 kota. Kala itu, Jokowi yang masih menjadi Wali Kota Surakarta bertindak sebagai koordinatornya.

"JKPI didirikan dengan tujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya peninggalan sejarah yang ada di berbagai kota di Indonesia. Kongres ini juga dimaknai sebagai upaya pertukaran budaya antardaerah," sebutnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Atep Budiman menjelaskan bahwa agenda utama dari pelaksanaan Kongres JKPI ini adalah memilih dewan presidium dan pengurus untuk masa bakti 2022-2024.

Atep menuturkan, JKPI juga akan me-launching Ibu Kota Kebudayaan. Ada 6 kabupaten/kota yang dinobatkan memiliki karakter kota pusaka.

"Acara kongres direncanakan juga akan dihadiri oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil," tutur Atep.

Baca juga: 20 Oleh-Oleh Khas Bogor yang Populer

Ketua Presidium JKPI yang juga Bupati Siak Alfredi menyampaikan bahwa dalam konteks kebudayaan dan kearifan lokal, JKPI diharapkan bisa memajukan tidak hanya budaya tetapi juga nilai ekonomi.

Alfredi melanjutkan, kedua hal itu bisa diwujudkan maka perkembangan ekonomi kreatif bisa sejalan dengan kemajuan budaya dan perkembangannya.

"Kota pusaka menjadi wujud kita dalam memajukan masing-masing budaya, saling menguatkan, saling berkolaborasi, saling memajukan dan saling membesarkan," ujar dia.

Baca juga: 5 Tips Liburan Akhir Pekan di Puncak Bogor, Perhatikan Ganjil Genap

Alfredi pun berharap pameran tersebut dapat membawa kebangkitan dari sisi ekonomi dengan perbaikan-perbaikan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com