Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Jembatan Gladak Perak Lumajang yang Hancur Diterjang Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 05/12/2021, 08:41 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur punya satu ikon berupa jembatan yang dibangun sejak zaman Belanda.

Jembatan Gladak Perak adalah ikon tersebut. Lokasinya ada di wilayah Kabupaten Lumajang sisi selatan.

Namun, sayangnya kini masyarakat tidak lagi bisa menyaksikan ikon tersebut karena hancur diterjang erupsi guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, 2 Penambang dan Pemilik Warung di Jembatan Gladak Perak Hilang

Berikut 6 fakta Jembatan Gladak Perak yang Kompas.com rangkum:

1. Ada dua jembatan

Sebelum hancur diterjang erupsi Gunung Semeru, ada dua Jembatan Gladak Perak, yakni Gladak Perak lama dan Gladak Perak Baru.

Jembatan lama dibangun pada zaman penjajahan Belanda dan sekarang tak lagi digunakan untuk kendaraan. Kemudian jembatan baru yang digunakan untuk lalu-lintas kendaraan dibangun pada 1998.

2. Jembatan penghubung Malang-Lumajang

Jembatan Gladak Perak membentang sepanjang sekitar 100 meter di atas Sungai Besuk Sat, jalur lintas selatan yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Lumajang.

Kendaraan dari Lumajang dengan tujuan Malang Selatan, seperti Kepanjen dan Dampit biasanya melintas di jalur lintas selatan, termasuk Jembatan Gladak Perak.

3. Lokasi Jembatan Gladak Perak

Lokasi Jembatan Gladak Perak tepatnya berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Jembatan Gladagperak Putus akibat Erupsi Semeru, Lumajang Harapkan Bantuan Pemkab Malang

Jika ditempuh dari pusat Alun-alun Kabupaten Lumajang, jarak menuju Jembatan Gladak Perak adalah 34 kilometer (km).

4. Jembatan lama jadi spot wisata

Jembatan Gladak Perak Lama, meski tidak lagi dilewati kendaraan, tetap berstatus sebagai bangunan cagar budaya.

Wisatawan menikmati Jembatan Gladak Perak lama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini berada di sebelah selatan kaki Gunung Semeru dan membentang di atas Sungai Besuk Sat.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan menikmati Jembatan Gladak Perak lama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini berada di sebelah selatan kaki Gunung Semeru dan membentang di atas Sungai Besuk Sat.

Bentuk bangunan jembatan lawas yang unik pun membuat banyak wisatawan datang ke sana untuk berfoto atau sekadar duduk-duduk.

Selain itu, Jembatan Gladak Perak memiliki nama lain Jembatan Pancing karena masyarakat sekitar banyak yang memancing di sana.

5. Dulu rawan kriminalitas

Dalam liputan Kompas.com pada Senin (10/4/2021), seorang pemandu wisata program Familiarization Trip Lumajang Amir Faisol mengatakan bahwa Jembatan Gladak Perak baru ramai wisatawan pada 2005.

Baca juga: 3 Hal Ini Harus Diperhatikan Saat ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang

Sebelum tahun itu kondisinya berbalik 180 derajat. Jembatan Gladak perak kerap sepi dan rawan kriminalitas.

6. Hancur akibat erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) ternyata ikut menghancurkan Jembatan Gladak Perak. Kedua jembatan, baik yang baru maupun lama, semua hancur.

Tangkapan layar dari video yang beredar yang menunjukkan jembatan di Lumajang putus akibat awan panas guguran SemeruKOMPAS.COM/Tangkapan layar Tangkapan layar dari video yang beredar yang menunjukkan jembatan di Lumajang putus akibat awan panas guguran Semeru

“Iya, benar Gladak Perak putus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Wawan Hadi kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Akibat Terjangan Lahar Dingin Semeru, Jembatan Penghubung Lumajang-Malang Runtuh

Akibat hancurnya Jembatan Gladak Perak, jalan utama jalur lintas selatan Lumajang-Malang tidak bisa dilewati kendaraan. Semua kendaraan dialihkan melalui Kabupaten Probolinggo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com