Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak TNBTS Tegaskan Tak Ada Pendaki Saat Gunung Semeru Erupsi

Kompas.com - 05/12/2021, 16:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Meletusnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.00 WIB menyebabkan 13 orang meninggal dan 41 orang mengalami luka bakar.

Salah satu bencana alam yang tengah melanda Pulau Jawa ini membuat sejumlah warganet bertanya-tanya terkait status wisata pendakian gunung itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (5/12/2021), salah satunya adalah akun Instagram @rita77yunita yang mengomentari salah satu unggahan akun Instagram Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) @bbtnbromotenggersemeru

“Apa benar jalur pendakian sudah dibuka dan ada ratusan pendaki yg terjebak disana?” tanya dia, Minggu.

Baca juga:

Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat menegaskan, status pendakian Gunung Semeru masih ditutup dan tidak ada pendaki saat gunung itu meletus.

“Enggak ada pendaki karena pendakian ditutup sejak 3 Juli 2021,” ujar pria yang akrab disapa Ayip ini kepada Kompas.com, Minggu.

Akun Instagram resmi TNBTS juga telah menjawab pertanyaan tersebut dalam kolom komentar dan menginformasikan hal yang sama dengan jawaban Ayip.

Adapun penutupan sejak 3 Juli lalu berdasarkan kebijakan PPKM Darurat di Jawa dan Bali yang saat itu berlangsung pada 3-20 Juli 2021.

Ditutupnya wisata pendakian Gunung Semeru tertera dalam Surat Pengumuman Nomor PG.18/T.8.BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/7/2021 tentang Penutupan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam di Kawasan TNBTS.

Refleksi Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dari kawasan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat sejak sepekan terakhir dengan mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer dan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan status level II atau waspada.ANTARA FOTO/UMARUL FARUQ Refleksi Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dari kawasan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat sejak sepekan terakhir dengan mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer dan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan status level II atau waspada.

Warganet khawatirkan pendaki Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung yang menjadi favorit para sobat pendaki di seluruh Nusantara.

Bahkan, gunung ini semakin populer ke kalangan masyarakat lainnya usai munculnya film "5 CM" yang menampilkan keindahan Ranu Kumbolo.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di media sosial Twitter, Minggu, beberapa warganet menyuarakan kekhawatirannya. Salah satunya adalah sebuah akun Twitter @duimin2987.

“Yang ada di pikiran ku kemarin itu ada gak pendaki yang lagi naik ke Semeru,” tulis dia, Minggu.

Baca juga:

Ada juga pengguna Twitter lain melalui akun @OLinnss yang bertanya apakah masih ada pendaki saat Gunung Semeru erupsi.

Sebab menurut dia, gunung tersebut kerap diramaikan pendaki yang ingin pergi ke puncak pada Jumat dan Sabtu. Akun Twitter bernama @Ulilaul juga mengatakan hal yang sama.

“Btw semeru itu kan gn aktif yg bisa didaki ya, trus pd saat meletus, apa ada pendaki yaa?? penasaran bgt, semoga aja gaada korban,” tulis dia, Sabtu.

Akun Twitter lain atas nama @mpusslucu juga mengunggah hal yang sama. Dia mengatakan, dia tidak bisa membayangkan kondisi para pendaki Gunung Semeru di tengah erupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com