KOMPAS.com – Gunung Semeru merupakan salah satu gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Gunung yang meletus pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.00 WIB ini berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Letusannya menyebabkan sebanyak 13 orang meninggal dan 41 orang mengalami luka bakar. Dari 13 orang yang meninggal, baru dua jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Di balik bencana alam itu, terdapat sejumlah fakta menarik seputar gunung yang kepopulerannya semakin mencuat karena film "5 CM" ini. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber, Minggu (5/12/2021):
Baca juga:
Kawasan TNBTS secara keseluruhan merupakan habitat yang ideal bagi elang jawa, juga disebut dengan Nisaetus bartelsi, untuk berkembangbiak.
“Berdasarkan kajian habitat, TNBTS merupakan habitat ideal untuk pengembangbiakkan elang Jawa,” ujar Plt Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani, mengutip Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Pada Rabu (18/8/2021), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui TNBTS melepasliarkan seekor elang Jawa dan seekor elang ular bido di kawasan TNBTS.
Salah satu spot yang paling populer di Gunung Semeru adalah Ranu Kumbolo, danau yang terletak di ketinggian 2.389 meter dari permukaan laut (mdpl).
Danau ini dikelilingi perbukitan hijau. Para pendaki yang berkemah di sini dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit di antara dua bukit, mengutip Kompas.com, Senin (29/10/2021).
Baca juga:
Gunung Semeru memiliki sebuah situs arkeologi yang menyimpan sepasang arca kuno bernama Arcapada. Salah satu dari sepasang arca ini merupakan perwujudan dari Dewa Siwa dan dikatakan sebagai simbol penolak bala.
Arca kembar ini terletak di sebuah jalur lama yang medannya cukup sulit untuk ditempuh, bahkan dapat menyesatkan para pendaki menurut pemberitaan KompasTV, Senin (27/2/2017).
Lokasi sepasang arca ini ditempatkan berada pada ketinggia 3.002 mdpl. Hal ini membuat Gunung Semeru sebagai rumah tertinggi bagi arca kuno di Pulau Jawa.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini memiliki sebuah puncak bernama Mahameru. Di dekat puncak ini adalah sebuah kawah bernama Jonggring Saloka.
Melansir Kompas.com, Minggu (5/12/2021), kawah Jonggring Saloka kerap menyemburkan asap setiap 30 menit sekali.
Menurut Kompas.com, Selasa (18/12/2021), pendakian sampai ke puncak Mahameru sebenarnya ilegal karena tidak direkomendasikan pihak TNBTS.
Adapun aturan ini berdasarkan status Waspada Gunung Semeru yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan gas racun ke arah puncak.
Namun untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa tanyakan kepada petugas TNBTS sebelum mendaki Gunung Semeru jika situasi dan kondisi sudah memungkinkan.
Gunung Semeru memiliki banyak spot indah yang kerap menarik perhatian pendaki, salah satunya adalah Kebun Teh Kertowono.
Kompas.com memberitakan, Minggu (5/12/2021), kebun teh di Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang ini merupakan peninggalan Belanda dan sudah ada sejak 1910.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.