Baca juga: Penerbangan ke Bandara Sultan Malikussaleh Aceh Utara Mulai Normal
Layanan perhitungan perjalanan, Travel Math pada 2015 mengirimkan ahli mikrobiologi ke lima bandara serta mengumpulkan sampel ke laboratorium untuk pengujian bakteri.
Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa tombol yang ada di keran minuman mengandung rata-rata 1.240 CFU per inci persegi.
Sedangkan dari hasil studi InsuranceQuotes.com mendeteksi rata-rata ada 19.181 CFU pada tombol air mancur. Meski ada perbedaan tergantung dari lokasinya, tetap saja jumlah bakteri yang ada membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Baca juga: DAMRI Buka Rute Baru di NTT, Layani Trayek Bandara El Tari-Motaain PP
Toilet memang sarang dari bakteri selama ini, termasuk juga kamar mandi yang ada di kawasan bandara.
Walaupun dibersihkan secara teratur, kamar mandi di bandara adalah tempat yang paling sering digunakan mengingat banyaknya pengunjung dari belahan dunia yang datang.
Gagang pintu, keran wastafel, dan panel di pintu keluar sering kali dinyatakan positif mengandung mikroba penyebab penyakit dalam jumlah besar.
Baca juga: Panduan Check-in Penerbangan Domestik di Bandara Soekarno-Hatta Saat Pandemi
Maka dari itu, jangan lewatkan langkah mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet bandara. Pastikan tangan sudah bersih saat akan makan atau menyentuh bagian wajah.
Perlu diingat selain sejumlah tempat tertentu yang telah disebutkan, adanya kerumunan di bandara juga menjadi sarang bakteri berbahaya.
Coba untuk menghindari area yang ramai dari banyak orang demi melindungi diri dari penyakit yang tidak diinginkan.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Paling Aman Se-Asia Tenggara
Bawa tisu disinfektan untuk membersihkan barang-barang setelah digunakan, selalu pakai masker saat berada dekat dengan banyak orang, dan cuci tangan dengan sabun.
Lalu, jaga juga pola makan dan tidur agar daya tahan tubuh tetap baik di segala kondisi, itu semua harus konsisten dilakukan agar badan terlindungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.