Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nataru, Kebijakan Ganjil Genap di Kawasan Wisata Bukan dari Kemenparekraf

Kompas.com - 07/12/2021, 13:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Kabupaten Magelang

Tribun Jogja melaporkan, Minggu (5/12/2021), Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang akan berlakukan aturan ganjil genap di perbatasan wilayahnya.

“Benar, akan diterapkan itu (ganjil-genap) saat Nataru. Teknisnya, akan diserahkan kepada instansi terkait seperti Dinas Perhubungan maupun Kepolisian. Jadi, kendaraan-kendaraan diperiksakan itu, di setiap perbatasan wilayah Magelang,” kata Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Ahmad Husein, Minggu.

Baca juga: Syarat Naik Pesawat Selama Libur Nataru per 24 Desember 2021, Bisa PCR atau Antigen

Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang Mashadi menuturkan secara terpisah, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.

Kabupaten Mojokerto

Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo menjelaskan, pihaknya berencana untuk membuka sejumlah tempat wisata saat Nataru sembari menerapkan sistem ganjil genap.

Kepada Surya.co.id dia menuturkan, Selasa (30/11/2021), pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menerapkan aturan tersebut di jalur-jalur menuju tempat wisata.

Baca juga: Simpan Dulu, Ini Ide Wisata Edutainment Ramah Anak untuk Destinasi Liburan

Pembatasan ganjil genap dilakukan untuk mengantisipasi potensi keramaian wisatawan, dan terjadinya kerumunan di sejumlah tempat wisata di kawasan Pacet-Trawas.

“Tetap diberlakukan ganjil genap di kawasan pariwisata, soal teknis dari Dinas Perhubungan,” kata Amat.

DI Yogyakarta

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan, pihaknya akan menerapkan aturan ganjil genap selama periode Nataru.

Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa aturan tersebut akan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lokasi.

“Disesuaikan dengan kondisi di lokasi. Ada yang kemudian dibagi ganjil sana, genap sini. Semua itu dimaksudkan untuk mereduksi dari kerumunan itu sendiri yang melebihi kapasitas,” pungkas Singgih, melansir Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com