Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata di Bantul Sambut Pembatalan PPKM Level 3 Saat Nataru

Kompas.com - 07/12/2021, 18:15 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku wisata di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyambut baik keputusan pemerintah pusat untuk membatalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru). 

"Tentu kami bersyukur karena saat ini pariwisata di kawasan Dlingo sedang beranjak membaik," kata Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah tempat wisata di Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono, melalui sambungan telepon pada Selasa (7/12/2021).

Diakuinya selama masa pandemi dan mulai diperbolehkannya kawasan wisata untuk dikunjungi, jumlah pengunjung belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.

Namun demikian, hal itu tetap disyukurinya karena kawasan wisata sudah kembali beroperasi dengan protokol kesehatan penuh.

Baca juga:

"Sebelum pandemi dalam satu minggu kunjungannya mencapai 52.000, namun untuk saat ini (PPKM Level 2) sepekan baru mencapai 22.000 atau belum sepenuhnya pulih," ucap Purwo.

Ia menambahkan, meski ribuan orang setiap pekannya berkunjung, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya pembatasan wisatawan hanya 50 persen dari kapasitas yang ada.

"Wisatawan juga wajib scan QR code aplikasi PeduliLindungi dan juga melakukan check out saat meninggalkan objek wisata," ujarnya. 

Pihaknya berharap, kunjungan wisatawan meningkat saat libur Natal dan tahun baru mendatang.

"Semoga ada peningkatan kunjungan," katanya.

Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo Mencoba Aplikasi PeduliLindungi di Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Kamis (16/9/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo Mencoba Aplikasi PeduliLindungi di Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Kamis (16/9/2021)

Pemilik warung makan seafood Dardi Nugroho mengatakan hal yang sama. Ia pun akan menyiapkan stok ikan untuk menyambut libur Natal dan tahun baru.

"Masih ada waktu untuk menyiapkan stok ikan," ucap Dardi.

Ia berharap pemerintah bisa melengkapi dengan QR code PeduliLindungi karena kunjungan wisatawan di Pantai Depok sudah kembali pulih.

"Meski kita sudah menerapkan prokes (protokol kesehatan) kepada wisatawan, namun ketika ada QR code PeduliLindungi tentunya akan lebih baik. Wisatawan yang terpapar Covid-19 langsung diketahui. Apalagi wisatawan datang ke Pantai Depok tidak diwajibkan antigen," kata Dardi.

Baca juga:

Keputusan pemerintah juga disambut baik oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul, Nurman Asmuni. Ia berharap tingkat hunian hotel dan restoran di Bantul bisa meningkat.

"Tingkat hunian hotel di Bantul sudah diatas 50 persen, demikian pula restoran juga sudah mulai ramai pengunjung," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com