Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desa Wisata Berkembang Terbaik Versi ADWI 2021, Apa Saja?

Kompas.com - 10/12/2021, 12:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ajang perlombaan antardesa, yakni Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 resmi selesai pada Selasa (7/12/2021). Para pemenang pun sudah diumumkan.

Dalam lomba itu, terdapat tujuh kategori utama yang dilombakan dan tiga kategori khusus berdasarkan klasifikasi dari masing-masing desa.

Salah satu dari tiga kategori khusus itu adalah Desa Wisata Terbaik Kategori Desa Wisata Berkembang. Dalam kategori itu, terdapat lima desa dengan klasifikasi desa wisata berkembang yang berhasil menyabet peringkat satu sampai lima.

Baca juga:

Lantas, apa saja lima desa wisata berkembang yang menang dalam Desa Wisata Terbaik Kategori Desa Wisata Berkembang? Berikut Kompas.com rangkum beserta pesona dari masing-masing desa, Kamis (9/12/2021):

1. Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Bali

Desa Wisata Tenganan Pegringsingan di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem berhasil menduduki peringkat pertama dalam Desa Wisata Terbaik Kategori Desa Wisata Berkembang.

Salah satu desa wisata di Bali ini merupakan salah satu Desa Bali Aga atau Desa Bali Mula. Artinya, warga setempat masih berpegang teguh pada aturan adat istiadat peninggalan leluhur.

Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati keaslian rumah adat dan adat istiadat yang masih terjaga hingga kini.

Ukiran daun lontar khas Desa Wisata Tenganan. DOK. Humas Kemenparekraf Ukiran daun lontar khas Desa Wisata Tenganan.

Desa ini menawarkan kerajinan ukiran daun lontar yang apik. Sebab, proses pengerjaannya masih menggunakan metode tradisional.

Para perajin mengukir daun lontar yang telah diproses menggunakan pisau khusus dan tinta dari kemiri yang telah dihanguskan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah lukisan di atas daun lontar.

Biasanya, gambar yang diukir adalah peta Pulau Bali, potret dewa dan dewi, kalender Hindu Bali, atau tokoh pewayangan Mahabharata.

Baca juga:

Kerajinan daun lontar berukuran 30x20 centimeter (cm) dibanderol mulai dari Rp 250.000. Sementara yang berukuran 60x40 cm bisa mencapai Rp 8 juta tergantung desain, kualitas gambar, dan waktu pengerjaan.

2. Desa Wisata Bubohu Tongo, Gorontalo

Desa Wisata Religi Bubohu yang menduduki peringkat kedua ini berlokasi di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo.

Desa ini merupakan desa wisata pertama dalam ADWI 2021 yang mengusung wisata religi. Di sini, terdapat pesantren alam untuk mempelajari agama Islam. Ada juga Masjid Walima Emas Bubohu.

Desa Adat Bubohu juga menawarkan wisata alam dan edukasi seperti Pantai Dulanga, Museum Alam Karst, dan Museum Alam Fosil Kayu.

Desa Wisata Ara di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Desa Wisata Ara di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Untuk wisata budaya, tradisi Parade Walima, yakni tradisi membuat kue walima yang dikenal sebagai kolombengi dan kue khas Gorontalo lainnya dalam jumlah banyak.

Nantinya, kue-kue itu akan disusun sedemikian rupa membentuk bangunan, seperti rumah atau masjid dan diarak keliling kawasan.

3. Desa Wisata Karanganyar, Jawa Tengah

Desa Wisata Karanganyar terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Tepatnya sekitar 3 kilometer (km) barat daya dari Candi Borobudur.

Wisatawan yang berkunjung ke sini dapat menikmati pemandangan matahari terbenam dan terbit dari spot strategis. Candi Borobudur pun dengan mudah terlihat dari sana.

Baca juga:

Desa wisata ini juga memiliki atraksi wisata kerajinan gerabah. Pengunjung dapat mencoba membuat kerajinan gerabah yang hasilnya bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Melansir Jadesta.com, ada juga kerajinan mengukir dan menganyam bambu untuk dinikmati oleh wisatawan. Jika ingin jalan-jalan menikmati alam yang ada, pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas ATV dan VW yang tersedia di Desa Wisata Karanganyar.

4. Desa Wisata Detusoko Barat, Nusa Tenggara Timur

Desa Wisata Detusoko Barat di Kecamatan Detusoko, Pulau Flores, Kabupaten Ende, merupakan salah satu desa wisata yang unik.

Desa Wisata Detusoko Barat di Kecamatan Detusoko, Pulau Flores, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.dok. Instagram @decotourism.id Desa Wisata Detusoko Barat di Kecamatan Detusoko, Pulau Flores, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Sebab, desa penyangga Taman Nasional Kelimutu ini memiliki beragam atkvitias wisata di setiap dusunnya. Adapun paket wisata tersebar di Dusun Wolone, Dusun Wolobudu dan Dusun Pemonago, serta Dusun Nuagiu.

Paket-paket wisata itu disusun berdasarkan potensi pariwisata yang dimiliki masing-masing dusun, dan agar wisatawan bisa mendapat pengalaman berbeda dari satu dusun ke dusun lainnya.

Baca juga:

Jika berkunjung ke Dusun Wolone, pengunjung bisa susur sawah dan sungai atau berkunjung ke kampung adat.

Untuk Dusun Wolobudu dan Dusun Pemonago, wisatawan ditawarkan kegiatan berkunjung ke kampung lama, air terjun, atau kegiatan trekking.

5. Desa Wisata Ara, Sulawesi Selatan

Selanjutnya, ada Desa Wisata Ara yang berlokasi di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

Salah satu tempat wisata di Kabupaten Bulukumba itu dikenal sebagai sentra pembuatan kapal phinisi di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Hal ini membuatnya berpotensi untuk menghadirkan wisata kapal phinisi.

Saat berkunjung ke desa ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dari Tebing Apparalang.

Kegiatan wisata lainnya yang bisa dilakukan adalah menikmati Tari Pakarena Ara dan Tari Salonreng, atau mencicipi kue Dumpi Eja dan Cucuru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com