Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/12/2021, 09:10 WIB

KOMPAS.com – Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) memiliki fokus mendorong pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism dibandingkan mengejar angka kunjungan wisatawan di Indonesia.

Untuk diketahui, pariwisata berkelanjutan merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, mulai dari dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi.

Dampak tersebut harus dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung, baik untuk masa kini maupun masa depan.

Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki empat pilar fokus.

Pilar tersebut adalah pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dijaga dan dikembangkan, serta aspek lingkungan (environment sustainability).

Berbekal pilar tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf meyakini bahwa tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Pasalnya, wisatawan tidak hanya ingin berlibur, tetapi juga memperhatikan protokol berwisata yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam.

Baca juga: Desa Wisata Sangiran Menawarkan Situs Purbakala dan Wisata Sejarah yang Kental

Sejatinya, konsep sustainable tourism bukanlah hal baru di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya destinasi wisata berbasis sustainable tourism yang masih terus bertahan hingga sekarang.

Berikut lima destinasi wisata berbasis sustainable tourism di Indonesia yang lengkap dengan keindahan alam.

1. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam. Tempat wisata ini berfungsi sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan sekaligus menunjang kesejahteraan masyarakat setempat.

Taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur, ini juga dikenal sebagai ‘Little Afrika’ di Jawa. Pasalnya, Taman Nasional Baluran memiliki suasana savana yang khas. Menurut jurnal Domestic Case Study yang dikutip dari Katadata, Taman Nasional Baluran memiliki 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+