Menurut Fischbach, alas kaki seperti sandal jepit bisa menyulitkan pada situasi evakuasi pesawat pada keadaan darurat. Sebab, proses evakuasi perlu dilakukan secara cepat dan sandal jepit berpotensi menghambat.
Tak hanya sandal jepit, tidak dianjurkan pula memakai sepatu hak tinggi untuk naik pesawat.
Selain karena berpotensi menghambat proses evakuasi, hak tinggi tersebut juga berisiko merusak pintu keluar darurat atau orang lain.
Bahkan, jika proses evakuasi sudah mengeluarkan alat luncur, penumpang yang mengenakan sepatu hak tinggi akan diminta untuk melepas alas kakinya.
Baca juga: Pentingnya Memotret Barang Bawaan Sebelum Naik Pesawat, Ini Alasannya
Sandal jepit memang terlihat nyaman. Namun, alasan lainnya kenapa tidak boleh memakai sandal jepit saat naik pesawat adalah karena dinilai tidak praktis.
Sandal jepit cenderung tidak praktis untuk digunakan di bandara, terutama jika penumpang hampir tertinggal pesawat.
Berlari-lari menggunakan sandal jepit dari satu gate ke gate lainnya bisa memperlambat dan menimbulkan risiko terjatuh.
Bahkan, kata dia, awak kabin juga mengganti sepatunya sepanjang perjalanan karena memakai sepatu hak tinggi dalam waktu lama sangatlah tidak nyaman.
Hal senada diungkapkan oleh pilot internasional dan penulis Behind the Flight Deck Door, Brett Manders, kepada BestLife, bahwa sebagian besar awak kabin mengenakan sepatu datar (flat shoes) atau sepatu hak rendah.
Selain karena masalah kenyamanan, mengenakan sepatu datar juga membantu mereka menjaga keseimbangan ketika terjadi turbulensi.
Baca juga: Jangan Pakai Sandal, Ini 7 Tips Berpakaian Saat Naik Pesawat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.