Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Masa Depan, Manusia Bisa Berwisata ke Stasiun Luar Angkasa

Kompas.com - 13/12/2021, 19:15 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nasa baru-baru ini telah mengumumkan tiga proposal stasiun luar angkasa komersial yang akan dikembangkan. 

Sebelumnya, juga sudah ada stasiun luar angkasa lain yang diumumkan, yakni Axiom Space, tujuan pembangunan untuk menciptakan tempat bagi manusia tinggal dan bekerja di luar angkasa. 

Proyek besar ini adalah bagian dari apa yang disebut "Space 4.0", yakni teknologi luar angkasa didorong untuk peluang komersial. 

Disebutkan pula bahwa banyak pihak percaya bahwa inilah yang diperlukan untuk membawa manusia ke Mars dan ke planet lainnya. 

Baca juga: Wisata Luar Angkasa Berisiko Bahayakan Bumi

Hingga saat ini ada dua stasiun ruang angkasa di orbit rendah Bumi, terletak kurang dari 2.000 kilometer (km) di atas permukaan bumi, keduanya adalah milik badan antariksa. 

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) itu telah ditempati sejak November 2000 dengan populasi tujuh awak. 

Kemudian setelah itu, ada modul pertama stasiun China, Tiangong yang diluncurkan pada April 2021 dan diketahui telah ditempati oleh tiga awak.

Ada pula ISS yang telah digunakan selama hampir 30 tahun lamanya serta dijadwalkan akan pensiun di akhir dekade ini.

Baca juga: Virgin Galactic Jual Tiket Wisata ke Luar Angkasa, Harganya Rp 6,5 Miliar

Selama ini, stasiun luar angkasa tersebut telah menjadi simbol penting dari kerja sama internasional setelah persaingan “perlombaan ruang angkasa" dari Perang Dingin, serta merupakan habitat luar angkasa pertama yang benar-benar digunakan dalam waktu lama. 

Komersilkan kehidupan di luar angkasa

Adanya rencana mengomersilkan stasiun luar angkasa sudah direncanakan NASA sekitar satu dekade yang lalu.  Pengembangan awal dimulai saat adanya layanan kargo pribadi untuk memasok ISS, seperti Cargo Dragon milik SpaceX

Kemudian ada juga kendaraan pribadi untuk mengantarkan astronot ke orbit dan Bulan, seperti Crew Dragon milik SpaceX, Starliner milik Boeing, dan Orion milik Lockheed Martin. 

Start-up Axiom Space mendapat kontrak 140 juta dollar AS atau sekitar lebih dari Rp 2 triliun oleh NASA pada Februari 2020 untuk modul pribadi yang akan dilampirkan ke ISS. Axiom pun mengumumkan Philippe Starck akan mendesain interior mewah.

Gambar rekaan stasiun luar angkasa Orbital Reef yang akan dibuat oleh Blue OriginOrbital Reef/ YouTube Gambar rekaan stasiun luar angkasa Orbital Reef yang akan dibuat oleh Blue Origin

Ada juga area yang luas dan besar dengan jendela setinggi dua meter bagi wisatawan untuk melihat Bumi dan luar angkasa.

Nantinya, modul pertama akan dikirim ke ISS pada tahun 2024 atau 2025, dengan modul lainnya menyusul setiap tahun. Saat ISS dinonaktifkan sekitar 2030, modul Axiom akan menjadi stasiun terbang yang bebas.

Kini Axiom telah menandatangani kontrak dengan kontraktor Prancis-Italia, Thales Alenia Space yang membangun hampir 50 persen ruang layak huni ISS untuk NASA dan Badan Antariksa Eropa. 

Baca juga: Kue Bertema Luar Angkasa Ini Terjual hingga 2.000 Boks Per Hari

Sedangkan, tiga grup lainnya baru saja dipilih untuk fase pertama kompetisi Destinasi LEO Komersial NASA dan nanti dibangun sebagai stasiun luar angkasa yang terbang bebas untuk menggantikan ISS.

Sebuah kelompok yang terdiri dari Nanoracks, Voyager Space, dan Lockheed Martin mengusulkan sebuah stasiun bernama Starlab untuk menyediakan peluang penelitian, manufaktur, dan pariwisata. 

Proyek pesaing yang disebut Orbital Reef oleh Blue Origin, Sierra Space, dan Boeing juga akan segera dibangun. 

Baca juga: Menyicip Kue Bertema Luar Angkasa, Hanya Ada di Bekasi

Kemudian, Northrop Grumman akan membuat proyek ketiga yang dibuat dari modul berdasarkan kendaraan kargo Cygnus yang ada.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana stasiun ruang angkasa sebenarnya digunakan setelah benar-benar selesai dibangun. 

Kemudian masih kurang jelas juga apakah stasiun luar angkasa swasta akan lebih layak huni daripada stasiun luar angkasa generasi sebelumnya, seperti Salyut, Mir, dan ISS.

Biasanya, stasiun ruang angkasa yang lebih tua dirancang untuk memenuhi kendala teknik daripada mengedepankan kenyamanan. 

Baca juga: 7 Oleh-oleh Khas Rusia, dari Selendang sampai Makanan Luar Angkasa

Salah satu tantangan paling besar kehidupan di orbit adalah kurangnya gravitasi, benda-benda seperti pegangan tangan, velcro, tali bungee, dan kantong plastik yang dapat ditutup akan bertindak sebagai "pengganti gravitasi."

Meski ada tambahan fitur mewah seperti jendela besar, perancang dan insinyur masih harus menempuh jalan panjang untuk membuat stasiun luar angkasa menjadi efisien, nyaman, dan ramah, terutama untuk pasar wisata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com